jurnalinspirasi.co.id – Ratusan pedagang Pasar Bogor yang tergabung dalam Paguyuban Pedagang Pasar Bogor (P3B) mendatangi Kantor Balaikota Bogor, Jalan Ir. H. Djuanda, Bogor Tengah, pada Selasa (2/9/2025).
Kedatangan mereka untuk menyikapi rencana pembongkaran bangunan Pasar Bogor oleh Perumda Pasar Pakuan Jaya.
Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin (JM)!mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan ruang dialog dengan perwakilan pedagang. Namun, jumlah massa yang hadir ternyata jauh melebihi perkiraan.
“Sebelumnya memang aksi itu sudah sampai informasinya ke Polresta Bogor. Dari kepolisian mencoba menahan, lebih baik kita diskusi dan siap diterima oleh Pemkot Bogor. Sudah saya agendakan jam 9, perwakilan cukup 15 sampai 20 orang. Tapi faktanya datang 400 orang. Saya kaget tadi, lagi di dalam menunggu kehadiran mereka, tapi yang datang lebih dari itu,” ujar JM
JM mengingatkan pedagang agar tidak menjadikan kelonggaran ini sebagai kesempatan bagi PKL baru masuk maupun abai terhadap kebersihan.
“Saya jujur saja, saya anak seorang pedagang kaki lima. Tapi untuk kebersihan dan menjaga kota ini, saya rasa kewajiban kita semua. Maka saya berterima kasih kepada Polresta Bogor Kota, demonya Alhamdulillah kondusif. Yang kemarin menjarah itu bukan aksi demokrasi, tapi memang niatnya penjarahan. Dan para pedagang sudah berkomitmen menjaga kondusifitas Bogor,” tegasnya.
Terkait rencana pembongkaran, Jenal menjelaskan masih menunggu hasil kajian Detail Engineering Design (DED) dan penilaian aset. Ia menegaskan bangunan Pasar Bogor sudah tidak layak dan ke depan akan dibangun pasar yang lebih modern.
“Bangunan itu bukan milik pemerintah Kota Bogor, kita hanya punya lahannya. Bangunan itu milik pihak ketiga, usianya sudah lebih dari 30 tahun dan kurang layak. Pembongkarannya masih dalam proses pembahasan, bisa lewat APBD Kota, Provinsi, Pusat, atau pihak ketiga. Konsepnya nanti pasar bersih, modern, seperti di BSD,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua P3B Heryono menyampaikan apresiasi karena tuntutan pedagang untuk tetap berjualan hingga Lebaran telah dikabulkan oleh Pemkot Bogor.
“Alhamdulillah aksi demo tidak berlangsung rusuh dan kondusif, karena memang kita tidak menghendaki itu. Yang kita inginkan bisa bertahan sampai Lebaran Idul Fitri. Alhamdulillah sekarang sama Pak Wakil Wali Kota, Pak Jenal Mutaqin, sudah dikabulkan,” kata Heryono.
Ia menambahkan, setelah Lebaran pedagang siap mengikuti aturan dan keputusan pemerintah.
“Nanti setelah Lebaran tidak ada lagi yang berjualan, karena kita harus komitmen dari awal. Dengan saling memahami dan menyadari, kita tidak ricuh sampai Idul Fitri mendatang. Setelah itu, Insyaallah kami ikuti aturan dari direksi,” pungkasnya.
** Fredy Kristianto