jurnalinspirasi.co.id – Wakil Ketua I DPRD Kota Bogor, Rusli Prihatevy mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor segera menyelesaikan permasalahan longsor Batutulis, Kecamatan Bogor Selatan. Hal itu lantaran jalur tersebut adalah akses vital warga di kawasan itu.
“Dinas PUPR sudah melakukan ekspose kepada DPRD. Mereka sudah mengantungi rekomendasi Kementerian PUPR. DPPT juga sudah keluar, dan kondisi tanah yang akan dibangun trase baru berstatus aman, tidak labil dan di dalamnya tak ada jalur air seperti di jalur eksisting,” ujar Rusli kepada wartawan, Selasa (29/7/2025).
Menurut Rusli, Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Bogor telah menganggarkan dana sebesar Rp25 miliar pada APBD Perubahan 2025 untuk pembebasan lahan seluas 4 ribu meter persegi.
“Sudah dianggarkan, dan DPRD akan ikut mengawasi pembebasan lahan itu, agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan,” ungkap legislator daerah pemilihan (dapil) Bogor Selatan itu.
Kata dia, DPRD menginginkan agar pembangunan trans baru dari Batutulis menuju Cipaku dapat dilaksanakan pada awal tahun 2026. Atas dasar itu, sambung Rusli, dewan meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor untuk menagih janji Gubernur Dedie Mulyadi untuk pembangunan infrastruktur tersebut.
“Awalnya Pak Gubernur menjanjikan untuk membantu dana pembebasan lahan trase baru. Tapi rupanya terganjal regulasi. Karena itu kami minta Pemkot Bogor gerak cepat untuk mengamankan anggaran pembangunan dari Jawa Barat,” tegas politisi Golkar itu.
Selain itu, kata Rusli, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor harus memikirkan akses alternatif untuk warga terdampak di kawasan tersebut. Sebab, selama ini masyarakat hanya mengandalkan akses Cipinang Gading dan Pabuaran yang ujungnya bermuara di Bogor Nirwana Residence (BNR) untuk kendaraan roda dua serta empat.
Ia menyebut bahwa salah satu tokoh masyarakat Bogor Selatan, Prof dr Suprianto yang berprofesi sebagai senior scientist SEAMEO Biotrop juga telah mengeluhkan kondisi Bogor Selatan yang semrawut. Khususnya kawasan BNR, dimana telah banyak pedagang kaki lima (PKL) yang bermunculan hingga maraknya pengamen dalam angkot.
Atas dasar itu, kata Rusli, Pemkot Bogor harus segera berkomunikasi dengan Perumahan Pakuan Hill agar dapat memberikan akses kepada warga di kawasan Cipaku dan sekitarnya untuk dapat melewati akses jalan perumahan.
“Warga tidak minta dibukakan akses selama 24 jam. Diberikan waktu-waktu tertentu juga tidak masalah. Saya pikir Pemkot Bogor harus fokus kesana. Sebab, pembangunan trase baru kan masih lama, mesti ada solusi,” tandasnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor, Juniarti Estiningsih mengatakan bahwa saat ini penanganan longsor tengah fokus pada pekerjaan lanjutan bronjong level 1, penataan lereng level 2 dan tiga, serta pemindahan pohon.
“Kami berharap akhir bulan ini pekerjaan selesai hingga kendaraan roda dua dapat memanfaatkan akses sementara itu,” ujarnya.
Perempuan yang akrab disapa Esti ini juga menegaskan bahwa anggaran pembebasan lahan seluas empat ribu meter persegi sepanjang 200 meter lebih, telah dianggarkan senilai Rp26 miliar dari taksiran sebelumnya, yakni Rp45 miliar.
“Untuk DED sudah selesai, studi kelayakan sudah, dokumen lingkungan jalan pengganti, lalu lintas jalan pengganti, dptp selesai. Kini masuk dalam tahap pengukuran oleh BPN. Setelah itu baru pengajuan appraisal,” ucap Esti.
Selain itu, kata dia, Kementerian PUPR juga telah menerbitkan rekomendasi pembangunan trase baru. Namun, hal itu harus sesuai dengan Permen PUPR Nomor 5 Tahun 2023 tentang surat edaran Dirjen Binamarga Nomor 20 SE DD Tahun 2021 tentang pedoman design geometrik jalan.
“Pemkot dapat mengalihkan trase bisa jadi solusi penanganan tapi harus dipastikan dan dibandingkan dengan kriteria design grade radius tikungan trase eksisting,” katanya.
Lebih lanjut, kata Esti, nantinya trase baru tersebut akan memiliki panjang 230 meter dengan row jalan 18 meter.
Sedangkan untuk kebutuhan anggaran pembangunan infrastruktur, dibutuhkan anggaran Rp22 miliar yang berasal dari Provinsi Jawa Barat.
“Tapi sekarang kita juga mengajukan inpres daerah untuk pembangunan trase baru. Jadi yang mana saja yang duluan,” tandasnya.
** Fredy Kristianto