28.9 C
Bogor
Wednesday, June 25, 2025

Buy now

spot_img

30 Peserta Pesta Seks Sesama Jenis Reaktif HIV, 15 di antaranya Reaktif Sifilis

jurnal inspirasi.co.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor mengonfirmasi bahwa sebanyak 30 dari 75 orang yang diamankan dalam penggerebekan pesta seks sesama jenis di vila kawasan Megamendung, reaktif HIV dan 15 orang reaktif sifilis.

Data tersebut terkuak berdasarkan hasil dari screening awal yang dilakukan oleh tim medis beberapa saat setelah para peserta diamankan polisi.

Kepala Dinkes Kabupaten Bogor, Fusia Meidiawaty, mengatakan, hasil tersebut masih bersifat awal dan bukan merupakan diagnosis akhir.

“Reaktif itu bukan berarti positif. Reaktif adalah hasil dari screening awal, dan nanti akan dilanjutkan dengan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan status positif atau tidaknya,” ujar Fusia kepada wartawan, Senin (24/6/2025).

Dari hasil pemeriksaan, total 30 orang reaktif, 15 orang HIV dan 15 orang lagi reaktif sifilis. Sebagian dari mereka bahkan terindikasi mengidap keduanya. Sementara itu, 45 orang lainnya dinyatakan non-reaktif dari dua jenis tes tersebut.

“Jumlah yang reaktif untuk HIV sebanyak 30 orang, dan sifilis 15 orang. Ada yang mengidap keduanya, ada juga yang clear dari dua-duanya,” tambahnya.

Dinkes menyebut kurang dari 10 persen dari 75 peserta pesta tersebut merupakan warga Kabupaten Bogor. Mayoritas berasal dari wilayah Jabodetabek dan sekitarnya.

Terkait tindak lanjut, Fusia menyampaikan bahwa pihaknya akan mengoordinasikan penanganan berdasarkan domisili peserta.

“Yang reaktif akan ditindaklanjuti oleh puskesmas wilayah masing-masing. Untuk yang bukan warga Kabupaten Bogor, kami akan berkoordinasi dengan dinas kesehatan di domisili mereka,” jelasnya.

Menurut dia, penyebab umum kasus semacam ini adalah perilaku seksual bebas atau menyimpang. Oleh karena itu, edukasi dan pencegahan terus digencarkan melalui berbagai program yang melibatkan Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD).

“Kami terus berupaya meningkatkan langkah preventif di masyarakat, terutama kelompok berisiko tinggi, bersama KPAD yang turun langsung ke lapangan,” pungkasnya.

** Fredy Kristianto

Related Articles

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles