PALEMBANG — Guna mewujudkan kelembagaan petani sawit yang mumpuni dibutuhkan sumberdaya manusia pekebun sawit yang terampil dan profesional dalam mengelola kelembagaan dan usaha perkebunan sawit.
Dalam menggapai upaya tersebut Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP) kerjasama dengan Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP) mendatangkan 156 pekebun sawit dari Kabupaten Musi Banyuasin dan Kabupaten Ogan Komering Ilir Provinsi Sumatera Selatan, untuk mengikuti Pelatihan Penguatan Kelembagaan, Pelatihan Pengembangan Kelembagaan dan Usaha dari tanggal 16 – 26 Juni 2025 serta Pelatihan Kepemimpinan dan Komunikasi yang berlangsung selama 5 (lima) hari, pada 16 – 20 Juni 2025, Di Kota Palembang.

Pelatihan ini merupakan bagian dari program Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Pekebun Kelapa Sawit untuk mendorong pengelolaan perkebunan sawit rakyat yang lebih profesional, berkelanjutan, dan ramah lingkungan.
Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, seluruh jajarannya dikerahkan untuk mendorong kualitas produksi maupun produktivitas hingga penguatan SDM pertanian termasuk perkebunan yang unggul.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti menuturkan, pelatihan ini diberikan sebagai langkah untuk memberikan ilmu kepada pekebun sawit sebab tantangan ke depan mungkin lebih berat karena pekebun akan menghadapi era globalisasi dan digitalisasi.
” Pekebun harus diberi ilmu penguatan manajemen kelembagaan, komunikasi dan wirausaha, “katanya, saat membuka pelatihan, Selasa (17/06/2025).
Dia menjelaskan, total luas lahan di Sumsel 9,4 juta hektar dari jumlah itu 2,8 juta hektar dikelola dari sektor perkebunan.

“Dari luas lahan tersebut, 1,2 juta hektar merupakan komoditi untuk diolah sawit dan menjadi urutan ke lima di Indonesia. Dengan luas lahan tersebut, sektor perkebunan sawit menjadi nilai strategis untuk meningkatkan perekonomian secara nasional. Oleh sebab itulah, edukasi pelatihan pengembangan SDM ini harus diikuti secara serius agar pengelolaan kebun sawit kita lebih modern,” terangnya.
Dalam kesempatan yang sama Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Selatan Agus Darwa menyampaikan pelatihan yang dilaksanakan di provinsi Sumatera Selatan ini menjadi kesempatan bagi Sumatera Selatan untuk mengembangkan pengelolaan kelapa sawit.
“Kuota untuk Sumsel selalu lebih dari 2.000 orang. Hal ini menjadi kesempatan bagi kita untuk mengembangkan pengelolaan kelapa sawit,” kata Agus Darwa.
Materi pelatihan mencakup berbagai topik penting, antara lain mengenai kelembagaan petani dan penguatannya, pengetahuan tentang perkoperasian serta keterampilan memimpin dan memecahkan masalah bagi petani. Pelatihan juga melibatkan para narasumber widyaiswara BBPMKP, pemerintah daerah dan profesional.
(REGI/BBPMKP)