Home Edukasi Kucing Si Mungil Penghuni Tetap ke-13 di Rumahku

Kucing Si Mungil Penghuni Tetap ke-13 di Rumahku

Bismillahir Rahmanir Rahiem
Alhamdulillah, seekor kucing, kami panggil si Mungil sudah sembuh dari penderitaan sakitnya, setelah dioperasi rahang oleh drh di Klinik Hewan, juga cidra mata dan keningnya lebam, karena ditabrak oleh sepeda motor. Si Mungil tergeletak di jalan dalam kondisi berdarah-darah, hampir mati, ditemukan Inna Rahmawati SKom, putri keduaku yang baru pulang kerja dari Jakarta sekitar pkl 23 wib malam di jalan masuk ke rumahku Kampung (Kp) Wangun Atas, Bogor Timur.

Kucing Si Mungil adalah salah satu kucing “liar” yang sering datang, “bertamu” ke rumahku, minta makan bersama 12 ekor kucing penghuni “tetap” di rumahku.

Si Mungil, berpenampilan khas, suaranya bunyinya nyaring ketika dalam “berebut” makanan bersama kucing-kucing lain, yang disajikan berupa nasi putih dicampur ikan tongkol oleh nyonya rumah bu Atik di dapur di pagi hari.

Setiap pagi sekitar pkl 7 wib, kucing si Mungil, sudah masuk lewat jendela rumahku, muncul di dapur dari rumah tetangga minta makanan. Dia sudah tahu, jadwal rutin Nyonya rumah ibu Atik, isteriku yang penyayang sama kucing, memberinya makanan nasi putih-tongkol untuk 12 ekor kucing-kucing kesayangan kami, yang bernama Eko, Uno, Oly (diambil dari nama produk kreatif dan inovatif, karya si putri sulungku Annisa, yang kini studi S3 di Kyoto University-Jepang bernama “Ecofunopoly” yang alhamdulillah telah banyak mendapat penghargaan internasional spt PBB, Bank Dunia, Unesco, Yesly, Bayer-Munchen, dll).

Sembilan ekor kucing lagi yang berstatus penghuni “tetap” lainnya, namanya: Sholeh (kucing paling senior), sedangkan kucing si Uya asal namanya dari kata Surya ( diambil dan ditemukan bayinya, lk umur 2 bulan, dibuang di tong sampah di Jln Surya Kencana, dipungut oleh putri sulungku Annisa Hasanah), sekarang si Uya makanannya banyak dan lahap, sehingga fostur tubuhnya membesar dan agak tinggi, jika dia berjalan tampak gayanya seperti Unta, lucu dan berwibawa. Mereka, apabila saya duduk di teras rumah dan atau depan Faviliun Atas rumahku, beberapa ekor kucing suka mendekatiku untuk minta dielus-elus punggung dan kepalanya, matanya pun ikut merem karena nikmat.
.
Ada lagi namanya kucing Si Sholeh yang pendiam tapi lucu, apabila majiksnnya ibu.Atik pulang dari kampus UNIDA Bogor naik sepeda motor, maka sesampai di halaman rumahku Si Sholeh naik, boncengan sepeda motor sampai di tempat parkir motor, dia bertengger di kursi bagian belakang duduk di belakang majikannya ibu Atik. Kelihatan lucu, si Sholeh seolah-olah dia senang menyambut kepulangan orang yang setiap pagi hari, memberikan makan nasi putih-ikan tongkolnya..horree…he he heem buat senior si Sholeh.

Kemudian ada lagi nama panggilan kucingku di rumahku, bernama: si Abo, Bilqis, Bocil, Busuy, Ecil, Luna, Gimbil, dan Utha dari asal kata “buta” (anak kucing jenis Angora, yang dibuang oleh orang yang tak bertanggungjawab dan ditemukan dalam keadaan mata-buta di jalan dekat lokasi pemakaman warga RW 01 Kel.Sindangsari, disamping rumahku), alhamdulillah si Utha semakin tampak gendut, bulunya putih-memekar dan tampak lucu.
Walaupun matanya buta, apabila dia si Utha berjalan sambil meraba-raba dengan sungut/kumisnya, tetapi dia tetap berpenampilan gagah dan imut-imut.

Karena mereka diberi makan rutin nasi-putih ikan Tongkol dan makanan kaleng dan butiran fellet/pur lk sekarung per bulan, serta suplemen Vitamin dan cemilan-Snack merk dalam dan luar negeri spt made in Japan. Apabila mereka sakit hewan piaraan kami ini, kami bawa ke dokter hewan (drh) di klinik terdekat. Bahkan terkadang drh dipanggil datang ke rumahku, apabila kucing-kucing sakit serempak cukup banyak misalnya ada 3-4 ekor kucing sakit, misalnya sakit Flu, Batuk-batuk, Diare etc.

Alhamdulillah keberadaan kucing-kucing di rumah cukup menghibur, saya memanggilnya “endut”, memang kucing-kucingku sehat walafiat dan fostur tubuhnya gendut-gendut akibat makan bergizi, insyaAllah halalan toyiban, karena makanan kucing disertai suplemen vitamin dan snack, belanjanya dari rezeki yang halalan toyiban, insyaAllah, sehingga kucing-kucingku menjadi tumbuh-subur, gendut-gendut.

Aku memanggilnya kucing-kucingku di rumah, si Endut diawal nama singkat panggilannya (call name Endutt si…). Kucing-kucingku tampak lucu dan menyenangkan mata-hati (qalbun salim), karena mereka kucing-kucingku bulunya halus-mulus, berwarna-warni dan kulitnya bersih dan mulus, sebab rutin dimandikan memakai sabun dan sampo khusus hewan piaraan oleh si bungsukku Fathia Nurul Izzah (mhs sem 4 Ekonomi Syariah FEMB IPB University).

Keberadaan kucing-kucing di rumahku, memang ada dan kami mendapat tugas dan pengeluaran “ekstra” melayani fubnya dan kandangnya yang berpasir harum etc. Akan tetapi kami sekeluarga senang dan sayang sama hewan kucing, kata hadist Nabi kucing adalah binatang kesayangan Nabi dan Rasulullah Muhammad SAW, apabila kita memelihara dan merawatnya dengan baik dan penuh kasih sayang, maka kita akan memperoleh pahala, bahkan kita dimurahkan rezekinya oleh Allah SWT karena bersedekah kepada kucing.

Demikian itulah cara pandang (mindset)dan keyakinan saya, istri dan 3 orang putriku di rumah. Kami menyukai kucing kesayangan Nabi dan Rasulullah Muhammad SAW.

Kembali ke cerita kucing si Mungil, yang baru diselamatkan nyawanya, akibat kecelakaan, setelah dioperasi drh di Klinik, dan insyaAllah atas pertolongan Allah SWT, dia telah sehat kembali dari sakitnya, akibat kecelakaan, ditabrak motor di jalan kampung pemukiman padat penduduk, tepatnya di Wangun Atas Kelurahan Sindangsari Kota Bogor Timur, tempo hari.

Kini kucing si Mungil di rumahku, alhamdulillah tampaknya sudah sehat dan bugar, mulai dikeluarkan dari kandangnya disamping rumah untuk bermain, setelah seminggu rawat inap di Klinik telah menghabis biaya lebih dari Rp 2 juta, sehingga dia kini mulai bisa bermain di sudut rumah dan di dapur dibawa meja makan. Dia Si Mungil, bersuara “meong-meong” nyaring bunyinya menghampiri kakiku. Maksudnya dia ingin meminta makanan kepada Tuannya. Saya pun melayaninya dengan rasa kasihan dan sayang.

Sekarang kucing Si Mungil telah resmi diadopsi oleh keluarga AA menjadi penghuni tetap ke 13 bersama kucing-kucing lainnya rumahku. InsyaAllah kucing si Mungil betah, hidup akur dan rukun-damai bersama kucing 12 ekor yang lainnya, tidak minggat dari rumahku, dan kehadirannya membawa kebahagiaan dan memudahkan rezeki kami sekeluarga, Aamin3YRA.*

Demikian narasi singkat si Mungil ini saya AA buat agar kita menyayangi hewan, yang namanya kucing atau jenisnya binatang yang lain, yang bisa menghibur yang menyenangkan (happy) dan insyaAllah membawa keberuntungan (lucky). Semoga Allah SWT selalu memberikan anugerah rahmat, karunia dan hidayahNya bagi para penyayang hewan dan binatang lainnya, barakallah..###

Gallery and Econopoly, Kp Wangun Atas Rt 06.Rw 01 Kel.Sindangsari Botim City, West Java, Senin.12 Mei 2025.

Wassalam
====✅✅✅
Dr.Ir.H.Apendi Arsyad.MSi (Dosen, Konsultan, Pegiat dan Pengamat serta Kritikus Sosial melalui Tulisan-Tulisannya di Media Sosial dalam menuju Indonesia Emas 2045)

Exit mobile version