Home Edukasi PETI Menggila, Fakta Negara Tak Hadir Melindungi Rakyatnya

PETI Menggila, Fakta Negara Tak Hadir Melindungi Rakyatnya

Dr.H.Apendi Arsyad ketika bersantai di teluk Dompak Kota Tg Pinang Kep.Riau, thn 2023.

Bismillahir Rahmanir Rahiem
Sadis “badnews” yang viral di WAG IKKS Prov.Riau, Kamis 8/5-2025, berjudul “PETI Menggila di sungai Kuantan Desa Pulau Aro…”

Ini merupakan salah satu fakta yang valid bahwa Kab.Kuansing, aparatur negara yang digaji dari pajak Rakyat, alfa dan sangat tak berdaya (very powerless) dihadapan para penjahat lingkungan guna melindungi kehidupan Rakyat/penduduk tempatan (local community).

Munculnya “badnews” ini kita yang waras sungguh sangat menyedihkan, memilukan hati, dan kita prihatin, dimana Negara tidak hadir dalam melindungi masyarakat Kuansing dari bencana alam dan pencemaran logam berat B3 (bahan berbahaya dan beracun spt Merkuri dll).

Jika tak salah sudah belasan artikel AA yang dipublish di medsos mengkritisi permasalahan PETI dan beberapa saran konstruktif untuk pencegahan PETI yang begitu marak di daerah Kuansing, sptnya tidak dihiraukan para petinggi negeri, elite politik (the ruling party).

Ibarat pribahasa Melayu…”anjing menggonggong kabilah tetap berlalu”. Entah kata-kata atau ungkapan bahasa apalagi yang bisa disuarakan untuk membangkitkan kepedulian dan kesadaran kolektif akan bahaya rusaknya ekosistem alam spt DAS, hutan, lahan dan danau yang terus dirusak fungsi ekosistemnya dan dicemari oleh para penjahat/kriminal lingkungan hidup pelaku PETI, terutama pemodalnya, mereka telah sukses membangun sistem mapia tambang illegal, sehingga upaya penegakan hukum (law enforcement) menjadi lumpuh dan tak berdaya (powerless) dibuatnya.

Lengkaplah sudah penderitaan dan kesengsaraan Rakyat Kuansing, terutama generasi mendatang tak akan lagi mewarisi SDA dan jasling sebagai sumber kehidupan dan sumber kemakmuran Rakyat sesuai spirit konstitusi Pasal 33 UUD 1945. Pasal 33 UUD 1945 telah menjadi dokumen mati, tak bernyawa di Kab.Kuansing Riau, negeri tempat kelahiranku dan aku dibesarkan, sebagai akibat para perilaku.elite politik (the ruling party) tidak visioner, berpikir jangka pendek, serakah dan korup, serta nopotistik.

Ya good by, selamat tinggal . “kebesaran peradaban Negeri Melayu Islam yang bersendikan syarak, dan syarak bersendikan Kitabullah: QnS”. Ajaran Islam hanya ada seremonial dan slogan kosong, tidak muncul dalam berperilaku keseharian dan alfa tidak mempengaruhi kebijakan publik dan regulasi (regulation.dan public policy) yang dirancang dan diputuskan pimpinan eksekutif dan legislatif (Bupati dan Ketua DPRD Kuansing beserta jajarannya).

Nampak penampakan elite politik negeri ini, lebih.berorientasi pemenuhan syahwat material jangka pendek, “wani piro”, ketimbang memikirkan, menjamin kehidupan anak-cucu kini dan masa depan dalam perspektif pembangunan berkelanjutan (sustainable development), terdapat ada 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/SDGs) yang seharusnya dipahami, dikhayati dan dipraktekan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam wadah NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Demikian yang bisa saya narasikan untuk kesekian kalinya, ketika saya membaca permasalahan tambang emas liar, PETI yang marak dan menggila, beritanya di WAG Para Tokoh Kuansing.

Semoga kita sadar dan berdoa agar Allah SWT selalu memberikan jalan keluar (solusi) menghadapi perilaku para penjahat PETI yang merusak dan.mencemari ekosistem alam dan lingkungan hidup Rantau Kuansing, Provinsi Riau. Dan para pemimpin.dan pemuka Negeri hendaknya harus dan wajib sadar dan peduli bahwa menjaga kelestarian SDA dan Jasling adalah tugas utama dan hak/kewajiban bagi kita bersama.

Jika para elite politik lengah dan abai, ciciang wae, maka Anda adalah termasuk kedalam kategori manusia.munafik, penghianat bagi anak-cucu, yang juga berhak menikmati ekosistem alam yang indah, subur, bersih dan lestari yang memasok pangan dan energi secara berkelanjutan (food and energy sustainable). InsyaAllah kemunculan tulisan saya AA ini, hendaknya ada manfaatnya untuk membangun kesadaran bersama.

Basatu Nagori Maju, Tigo Tali Sapilin, Salam Kayuah..###

Gallery and Ecofunworkshop, Kp Wangun Atas Rt 06 Rw 01 Kel.Sindangsari, Botim City, West Java, Kamis, 8 Mei 2025

Wassalam
====✅✅✅
Dr.Ir.H.Apendi Arsyad.MSi (Dosen, Konsultan, Pegiat dan Pengamat serta Kritikus Sosial melalui Tulisannya di Media Sosial)

Exit mobile version