27.2 C
Bogor
Sunday, April 20, 2025

Buy now

spot_img

BOC Galuh LTT, Kementan Siapkan Penyuluh Jadi Garda Depan Swasembada Pangan


Bengkulu — Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong percepatan Luas Tambah Tanam (LTT) sebagai bagian dari strategi memperkuat ketahanan dan kedaulatan pangan nasional. Melalui program Bertani on Cloud (BOC) Volume 302 bertajuk Gerakan Penyuluh Mendorong Luas Tambah Tanam (GALUH LTT), Kementan menggerakkan penyuluh pertanian di seluruh Indonesia untuk beraksi nyata tidak hanya di lahan, tapi juga melalui pelaporan digital di aplikasi e-Pusluh.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menekankan bahwa penyuluh memiliki peran strategis sebagai ujung tombak swasembada pangan. Penyuluh tidak hanya bertugas mendampingi petani, tetapi juga menjadi penghubung langsung antara kondisi lapangan dan arah kebijakan nasional melalui data yang mereka laporkan.

“Penyuluh kita adalah garda terdepan pembangunan pertanian. Gerakan GALUH LTT ini bukan sekadar seremoni, tapi langkah nyata mendorong tanam tepat waktu dan pelaporan harian yang akurat. Kementan mendukung penuh dengan sistem dan SDM penyuluhan yang kuat,” ujar Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti, menyampaikan bahwa BOC GALUH LTT menjadi sarana strategis untuk menyamakan pemahaman teknis, mengonsolidasikan data lapangan, serta memastikan setiap penyuluh memiliki komitmen dalam melaporkan capaian tanam melalui e-Pusluh secara harian.

“Kita ingin pastikan bahwa pelaporan digital dilakukan secara disiplin dan real time. Target kita, minimal 95% penyuluh aktif input data LTT harian. Ini penting sebagai dasar intervensi dan perencanaan program Kementan,” jelas Santi.

Sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) di BPPSDMP, Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP) mendapatkan penugasan sebagai Penanggung Jawab (PJ) LTT Provinsi Bengkulu.

BBPMKP turut menggelar sesi BOC ini secara hybrid, dengan mengumpulkan para Pernyuluh Pertanian di Kantor Balai Penerapan Modernisasi Pertanian (BPMP) Bengkulu, sekaligus memfasilitasi peserta lainnya untuk dapat bergabung secara daring.

Sebagai penguatan sisi kebijakan dan teknis penyuluhan, kegiatan ini juga menghadirkan narasumber dari pusat, yakni Rina Yulianti Sofyan, Kepala Kelompok Substansi Penyelenggaraan dan Kerja Sama Penyuluhan, Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan), BPPSDMP.

Dalam paparannya, Rina menyampaikan materi berjudul “Gerakan Penyuluh Pertanian Mendorong LTT dalam Swasembada Pangan (GALUH LTT)”, yang menekankan pentingnya peran aktif penyuluh dalam pendampingan tanam serta kedisiplinan pelaporan untuk mendukung pencapaian target swasembada pangan.

Kegiatan juga diiringi dengan praktik langsung penginputan data e-Pusluh oleh peserta, serta pemantauan progres pelaporan dari masing-masing wilayah secara harian.

Kepala BBPMKP, Sukim Supandi, menegaskan bahwa BOC GALUH LTT dirancang sebagai kombinasi antara edukasi, aksi, dan penguatan komitmen penyuluh di lapangan.

“Kami tidak hanya memberi materi, tetapi langsung memfasilitasi input data, membangun sistem pemantauan, dan memastikan tindak lanjut berjalan. Penyuluh harus bergerak dengan data, dan BBPMKP sebagai UPT siap mengawal dari depan,” tegas Sukim.

BOC GALUH LTT menjadi representasi nyata transformasi digital di sektor penyuluhan. Dengan sinergi yang kuat, serta dukungan teknologi, Kementan optimistis penyuluh )mampu menjadi garda depan dalam keberhasilan swasembada pangan berkelanjutan.

(bbpmkp

Related Articles

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles