28.5 C
Bogor
Saturday, April 19, 2025

Buy now

spot_img

Dorong Swasembada Pangan, Kementan Kawal Program Percepatan Tanam di Bengkulu Selatan

Bengkulu Selatan | Jurnal Bogor
Kementerian Pertanian (Kementan) terus memperkuat peran aktifnya dalam mewujudkan swasembada pangan nasional melalui langkah konkret di lapangan.

Salah satunya ditunjukkan dengan pendampingan dan monitoring langsung di Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu, yang dilakukan oleh tim gabungan dari Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP) dan Balai Penerapan Modernisasi Pertanian (BPMP), Selasa (15/4/2025).

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa upaya percepatan tanam dan optimalisasi lahan di seluruh wilayah Indonesia menjadi instrumen penting dalam menjaga ketersediaan pangan nasional.

“Kita tidak bisa menunggu musim atau kondisi ideal untuk bertanam. Setiap jengkal tanah yang bisa ditanami harus dimanfaatkan, dan negara hadir memastikan bahwa petani dibantu, didampingi, dan difasilitasi untuk bisa tanam lebih cepat dan lebih baik,” ujarnya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Idha Widi Arsanti, menyampaikan bahwa pengawalan langsung oleh unit pelaksana teknis di bawah Kementan merupakan bagian dari strategi peningkatan efektivitas program di lapangan.

“Kami ingin memastikan bahwa setiap program seperti optimalisasi lahan, cetak sawah rakyat, hingga peningkatan LTT benar-benar menyentuh kebutuhan petani. Pendekatan partisipatif dan berbasis data sangat diperlukan agar kebijakan tepat sasaran,” ujarnya.

Santi menambahkan, keterlibatan penyuluh serta integrasi sistem pelaporan digital melalui e-Pusluh menjadi aspek penting dalam menjaga akuntabilitas dan percepatan intervensi.

“Di era ini, data menjadi senjata. Kita ingin gerakan di lapangan tercatat dengan baik dan langsung bisa ditindaklanjuti,” tambah Santi.

Kegiatan koordinasi di Dinas Pertanian Kabupaten Bengkulu Selatan dilakukan bersama jajaran bidang teknis, meliputi Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Penyuluhan, serta Prasarana dan Sarana Pertanian.

Dalam pertemuan tersebut dibahas sejumlah agenda strategis, termasuk target Luas Tambah Tanam (LTT) padi sawah untuk bulan April seluas 52 hektare, yang diperkirakan akan mencapai puncak pada bulan Juni mendatang.

Selain itu, program Optimalisasi Lahan (Oplah) ditargetkan mencapai 1.400 hektare yang tersebar di enam kecamatan, sementara program Cetak Sawah Rakyat (CSR) ditargetkan seluas 240 hektare.

Kepala BBPMKP, Sukim Supandi, menyatakan bahwa pihaknya sebagai penanggung jawab program pertanian di Provinsi Bengkulu secara aktif mengawal dan mendampingi proses pelaksanaan kegiatan di daerah.

“Kami hadir langsung untuk menyerap kondisi riil di lapangan, sekaligus memastikan penyusunan strategi percepatan tanam berjalan berdasarkan data dan kolaborasi lintas pihak. Tantangan seperti irigasi rusak atau akses lahan yang bersinggungan dengan kawasan hutan menjadi bagian dari fokus penanganan kami,” tegas Sukim.

Selain pertemuan koordinasi, juga dilakukan kunjungan lapangan ke beberapa lokasi sawah potensial, di antaranya Kelurahan Pasar di Kecamatan Kota Manna dengan potensi tanam seluas 8 hektare dan Desa Ketaping, Kecamatan Manna, dengan potensi 3 hektare. Di Desa Lubuk Sirih Ulu, Kecamatan Manna, kegiatan Oplah dengan layanan 20 hektare juga diobservasi, di mana ditemukan kendala kerusakan jaringan irigasi yang menyebabkan aliran air tidak optimal.

Kementerian Pertanian melalui sinergi pusat dan daerah berkomitmen untuk terus memperkuat program percepatan tanam sebagai bagian dari upaya menjamin ketahanan dan kedaulatan pangan nasional.

(Restu/Humas)

Related Articles

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles