Home News Irigasi tak Terawat, UPT Pengairan Ciawi jadi Sorotan

Irigasi tak Terawat, UPT Pengairan Ciawi jadi Sorotan

Ciawi | Jurnal Bogor
Anggaran pemeliharaan Daerah Irigasi (DI) di wilayah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Infrastruktur Irigasi Kelas A Wilayah III Ciawi Kabupaten Bogor, Jawa Barat, tengah menjadi sorotan masyarakat.

Forum Masyarakat Ciawi Peduli (Formacip) menyebutkan, besarnya anggaran pemeliharaan DI disinyalir masih belum berbanding lurus dengan realisasi di beberapa lokasi DI.

“UPT Irigasi Infrastruktur Klas A Wilayah III Ciawi sebagai kepanjangan tugas Dinas PUPR harus bertanggung jawab,” kata Ketua Formacip, Ujang Kamun, Senin (14/4/2025).

“Di mana kinerja dan pengawasan pihak UPT selama ini. Padahal anggaran pemeliharaan untuk saluran irigasi tentunya disediakan pemerintah. Kemana anggaran pemeliharaan selama ini? Karena faktanya beberapa irigasi tak terawat dengan baik. Kami minta pihak UPT diaudit dan segera lakukan perbaikan normalisasi saluran, agar dampak buruk pada masyarakat tidak lebih meluas,” pungkasnya.

Bukan hanya di wilayah Ciawi saluran irigasi yang terabaikan. Melainkan di wilayah Cisarua juga terjadi hal serupa. Irigasi di Cidokom sama sekali belum tersentuh oleh intansi ini.

Sebab, sejumlah DI sejak bertahun-tahun terbengkalai. Kondisi infrastrukturnya rusak dan tak mengalir sesuai fungsinya. Kondisi tersebut seperti terjadi pada DI Cipalayangan.

Irigasi ini berjarak sepanjang kurang lebih 2 kilometer berhulu di wilayah Kampung Bojongkaso, Desa Banjarsari, Kecamatan Ciawi, melintasi sekolah Fathamubina dan BSIP Unggas dan Ternak di wilayah RW 05 dan RW 02 Desa Banjarwaru, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor.

“Dalam kurun waktu selama kurang lebih dua tahun terakhir, air di saluran tidak mengalir karena di hulu saluran di wilayah Desa Banjarsari terputus, sampai saat ini tidak ada perbaikan,” kata Ketua RT 03 RW 05 Desa Banjarwaru, Ajat Sudrajat, Sabtu (8/4/2025).

“Kami sering berupaya agar saluran berjalan baik, melakukan kerja bakti bersama warga dengan peralatan seadanya, namun ketika di hulunya tidak ada perbaikan upaya kami jadi sia-sia karena setahu kami itu kewenangan PUPR,” tandasnya.

Padahal, berdasarkan laporan anggaran UPT Infrastruktur Irigasi Kelas A Wilayah III Ciawi tahun 2019, Anggaran Pemeliharaan DI Banjarwaru mencapai Rp79 juta dan Anggaran Pemeliharaan DI Cipalayangan Rp65 juta.

Berdasarkan LKIP Anggaran dan Realiasasi Pemeliharaan Irigasi Dinas PUPR Kabupaten Bogor Tahun 2022, anggaran DI se-Kabupaten Bogor cukup besar. Total Anggaran Pemeliharaan Irigasi (Operasi + Rehabilitasi) Rp39.945.734.441 dan Total Realisasi Rp34.227.995.300 (85,69% serapan). Anggaran ini termasuk dalam program Pengelolaan Sumber Daya Air (SDA) dengan total anggaran Rp81,8 miliar (realisasi Rp67,3 miliar/82,27%).

(Dadang Supriatna)

Exit mobile version