Jurnal Inspirasi, Bengkulu Utara — Kementerian Pertanian (Kementan) terus memperluas upaya nyata dalam mewujudkan ketahanan dan swasembada pangan nasional. Salah satu langkah strategis tersebut diwujudkan melalui kegiatan penanaman perdana padi gogo seluas 2 hektare di Desa Padang Jaya, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, Jumat (11/4/2025)

Kegiatan ini merupakan bagian dari program perluasan tanam padi gogo seluas 500 hektare di Bengkulu Utara dan hasil kolaborasi antara berbagai pihak, yakni TNI Kodim 0432/BU, Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (Kemendes), Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Bengkulu Utara, serta Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementan yaitu Balai Penerapan dan Modernisasi Pertanian (BRMP) Provinsi Bengkulu dan Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP) selaku Penanggung Jawab Swasembada Pangan Provinsi Bengkulu.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa diversifikasi dan perluasan tanam menjadi bagian penting dari strategi nasional ketahanan pangan. “Penanaman padi gogo adalah langkah nyata memperkuat produksi nasional dan mendukung swasembada pangan,” ujarnya.
Penanaman dilakukan di lahan milik UPTD Pelatihan Kemendes yang diswadayakan oleh TNI. Bibit yang digunakan adalah varietas Inpago 13, yang direncanakan untuk menjadi salah satu sumber benih lokal unggulan Bengkulu.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya menanam padi secara fisik, tapi juga menanam semangat kolaborasi antarinstansi untuk mencapai target swasembada.
“Dengan pengawalan yang baik dan sinergi yang kuat antarinstansi, petani, dan dinas terkait, Bengkulu memiliki potensi kuat menjadi lumbung pangan” ungkapnya.
Dalam kegiatan tersebut, perwakilan PJ Provinsi Dedy Irwandi, menyampaikan amanah sebagai pendamping PJ Swasembada Pangan Provinsi Bengkulu.
“BBPMKP berkomitmen untuk terus hadir mengawal implementasi program strategis. Potensi pertanian Bengkulu, khususnya lahan-lahan kering untuk padi gogo, adalah peluang besar yang harus kita manfaatkan bersama,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala BBPMKP, Sukim Supandi, menegaskan bahwa sinergi lintas kelembagaan seperti ini adalah model ideal dalam percepatan tanam dan peningkatan produksi pangan nasional.
“Program ini akan semakin kuat dengan keterlibatan penyuluh, program Brigade Pangan, serta petani milenial sebagai motor penggerak di lapangan,” tegasnya.
Asisten II Bupati Bengkulu Utara juga menyampaikan apresiasi atas nama Pemerintah Kabupaten kepada tim satgas dan seluruh mitra pelaksana.
Dalam kegiatan ini juga dilakukan penyerahan bantuan pertanian serta pemaparan rencana pengembangan komoditas lain seperti jagung dan program OPLAH non-rawa. Diketahui, saat ini penanaman jagung di wilayah tersebut telah memasuki usia 102 hari, dan ke depan akan dikembangkan Brigade Pangan di lahan 200 hektar dengan skema pengelolaan oleh petani milenial.
Langkah ini sejalan dengan arahan Presiden RI untuk mengoptimalkan semua potensi lahan, termasuk lahan tidur, guna meningkatkan ketersediaan pangan nasional secara berkelanjutan.
(Restu/Humas)