Jurnal Inspirasi – Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP) Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pertanian, memperkuat pemahaman brigade pangan mengelola modal usaha dan keuangan lengkap dengan cara mengatur modal usaha, melalui Bertani On Cloud volume 301 yang menjadi ruang literasi brigade pangan seri 17, Kamis (10/04/2025).

Untuk mempercepat pencapaian swasembada pangan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengajak generasi milenial bergabung menjadi Brigade Pangan. Pembentukan brigade pangan berjalan bersama program, optimalisasi lahan dan mencetak sawah baru sebagai bagian dari upaya transformasi pertanian, menuju modernisasi.
Program brigade pangan dikatakan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP Idha Widi Arsanti menargetkan petani tanam tiga kali, setahun, produktivitas meningkat, serta mengutamakan kesejahteraan petani milenial yang berdomisili di wilayah tersebut.
Selain untuk memacu produktivitas pangan, program ini juga dirancang untuk mengurangi angka kemiskinan dan memberdayakan petani lokal.
Hal senada diungkapkan Kepala BBPMKP Sukim Supandi. Ia menyampaikan kehadiran Brigade Pangan mendukung ketahanan pangan daerah, meningkatkan ketahanan pangan daerah, memberikan manfaat besar bagi masyarakat, serta memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Sehingga pemilihan materi mengenai pengelolaan modal usaha dan keuangan brigade pangan penting disampaikan.
”Edukasi terkait kesiapan dari sisi finansial sangat dibutuhkan brigade pangan agar memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat,” ucapnya saat membuka BOC Volume 301, bertema Tumbuhkan Brigade Pangan Rengkuh Swasembada Pangan.
Narasumber Rizky Pemana Widyaiswara BBPMKP dan Ketua Tim Kerja Penjaminan Mutu Penyelenggaraan Pelatihan, Pusat Pelatihan Pertanian mengungkapkan BP, kedepan diproyeksikan untuk menjadi badan usaha, untuk itu, dari awal dibentuk sudah harus diberikan pemahaman dan keterampilan mengenai pengelolaan modal usaha dan keuangan.
Hal tersebut ucap Rizky dimaksudkan untuk menghindari permasalahan yang kerap terjadi dimana pelaku bisnis tidak mengetahui bagaimana cara menganalisis keuangan bisnis dengan baik dan benar. Alhasil, kondisi keuangan bisnis dari beberapa pelaku usaha mengalami kerugian.
Rizky menekankan pengelolaan keuangan adalah salah satu faktor yang begitu penting dalam suatu proses bisnis. Pengelolaan keuangan yang baik akan mempermudah dalam proses pengembangan bisnis.
” Anda sebagai pelaku bisnis juga harus mengetahui bagaimana cara mengatur keuangan bisnis dengan baik dan benar. Hal ini berlaku untuk semua pelaku bisnis, baik itu yang masih merintis atau sudah masuk ke dalam level profesional,” ujarnya.
Diantara beberapa cara mengatur keuangan bisnis yang bisa diterapkan pada usaha yang sedang dijalankan untuk saat ini Rizky menyarankan agar pemilik bisnis dalam hal ini brigade pangan, melakukan langkah memisahkan keuangan pribadi dengan keuangan bisnis, membuat perencanaan, melakukan pencatatan arus kas, menyiapkan cadangan rencana dan keuangan, dibiasakan mengalokasikan keuntungan dengan tepat dan memanfaatkan teknologi yang ada.
(Regi/BBPMKP)