Bismilllahir Rahmanir Rahiem
Soal gaya Kang Dedi Mulyadi (KDM) yang aneh-aneh, dianggap pro “Musrikun”, …Ya dikoreksi saja ! diluruskan agar ngak terus sesat dan menyesetkan publik atau rakyat yang dipimpinannya.
Akan tetapi banyak hal yang menarik yang mengundang perhatian dan kesadaran publik atas gaya hidup (life style) kepemimpinannya selaku Gubernur Jawa Barat (Jabar) yang populis, berupa munculnya berbagai terobosan atau inovasinya dalam bersikap dan kebijakan yang KDM lakukan selama ini, sepengetahuan saya sangatlah positif dan konstruktif.
Dalam kebijakan KDM untuk pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup, misalnya dalam aspek ekologi dan ekososial yang saya cermati, beliau KDM memiliki triple C: concept, consent dan commitment dalam sikap dan gaya kepemimpinannya unik dan inovatif.
Terus terang, saya suka dgn pola dan gaya berkomunikasi KDM bersama warganya yg apa adanya, tidak munafik. Beliau KDM itu sangat merakyat, mau dan mampu mendengar suara dan aspirasi rakyatnya, kemudian beliau mampu mengindentifikasi berbagai problem sosial yang ada di lapangan dengan akurat (presisi) di lokasi kejadian seperti bencana banjir dan tanah longsor yang marak di musim.hujan yang lalu.
Berikutnya KDM memberikan solusi yang cerdas, tangkas-cepat dan tepat-akurat pada akar masalahnya.
Sekali lagi, KDM itu gayanya sangat merakyat, gemar turun ke bawah, di masyarakat akar rumput misalnya ke perkampungan kumuh, rakyat miskin, yang terkena musibah bencana alam banjir dan tanah longsor, spt di bukit-bukit pergunungan tambang galian C illegal yang merusakan dan mencemari lingkungan hidup.
Dan bpk.Gubernur Jabar KDM juga rajin menelusuri pemukiman penduduk yang berada di daerah-daerah aliran sungai (DAS-DAS), danau, areal persawahan dan daerah perbukitan di Jawa Barat, kemudian beliau berkomunikasi tatap muka (face to face) dengan rakyatnya dengan bahasa Sunda yang mudah dipahami, sambil “hereuy”, ketawa-ketiwi, ada santainya, tapi juga ada yang sangat seriusnya, misalnya dalam mengambil keputusan dalam memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi rakyatnya. KDM memiliki “skill leadership and managerial” yang bagus: mantul dan hebat, yang tak dimiliki oleh para Gubernur Jabar terdahulu, beliau gayanya amat khas (unik).
Maaf saya berani berkata jujur tentang sosok dan vigur Gubernur KDM adalah manusia hebat, yang mau dan mampu bekerja cerdas, keras dan ikhlas. Walaupun saya menyadari, ada beberapa orang sahabat saya yg bergelar Prof dan Doktor memberikan respon “negatif” kritik atas artikel saya publish terdahulu, yang sulit juga saya pahami. Memang ada perbedaan persepsi dan perspektif saya dengan mereka-mereka tersebut. Tak apalah, perbedaan itu kan Rahmat dari Allah SWT, kita legowo saja.
Misalnya kritik yang tajam dan “keras” itu banyak soal-soal life style KDM yang dituduh adanya unsur “kemusrikan”, KDM memakai dhufa, bakar menyan dan bersemedi. Apa iya, saya tidak tahu yg sebenarnya. Yang saya tahu bahwa KDM itu seorang muslim, sewaktu menjadi mahasiswa aktif di Ormawa Islam-Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) seperti saya, dan beliau.pernah menjadi Ketua Korps Alumni HMI (KAHMI) Wilayah Jawa Barat dan saya Sekwanhat MD KAHMI Bogor semasa itu.
Mereka share gambar-gambar aneh kpd saya, untuk meyakinkan saya soal penyimpangan aqidah Islamiyah tsb. Mereka kirim videonya, share WA japri kepada saya. Selanjutnya ada “caption”nya bahwa para ulama menentang cara-cara KDM dalam melakukan acara ritual seremonial tersebut di suatu lokasi “pemujaan”.
Saya sendiri kurang begitu paham konten video tersebut, asli atau palsu (hoak), belum sempat memeriksa kebenaran berita sesungguhnya. Jika iya, KDM dinasehati “watawasau bilhaq watawa saubissobri” oleh para ulama host/langitan yang kharismatik, yang KDM panuti agar KDM kembali ke jalan yang benar (sirotol mustaqiem), itu jawaban saya di WA japri, dan kita sesama muslim tidak perlu rasanya menjauhinya apalagi membencinya pak Gubernur Jabar itu, Wallahu aklam bissawab.
Saya khawatir, ini kan ada ranah politiknya karena jabatan publik Gubernur Jabarnya, ada yang senang, dan atau sebaliknya kurang senang, tidak suka dengan gaya KDM yang mengembang budaya asli Sunda, kearifan lokal (local wisdoms) spt Sunda Wiwitan, dan adat tradisi Sunda lainnya yang sudah lama tersisihkan dan terpinggirkan (marginalisasi) oleh pola budaya baru-kebarat-baratan (western culture) yang telah gandrungi, namanya gejala modernisasi yang sangat materialistik, kapitalistik dan eksploitatif sehingga merusak ekosistem alam beserta isinya flora dan fauna, bahkan banyak yang terancam punah.
Saya menilai sikap dan life style KDM dalam menghadapi dan mensiasati persoalan/problem krisis ekologi yang mendera kehidupan masyarakat lokal (local community) dengan berbagai bentuk bencana alam spt banjir, tanah longsor, erosi, sangatlah menarik dan menurut saya adalah sungguh tepat sasaran dan ilmiah sesuai konsep saintek.
Contoh kasus permasalahan banjir dan tanah longsor di kawasan Gunung Mas, Tugu-Puncak Bogor baru-baru ini. Beliau bpk.Gubernur Jabar KDM sangat tepat analisis problem ekologisnya bahwa munculnya bencana alam yang berterusan akibat banyak bangunan “raksasa” sebagai sarana-prasarana wisata massal yang dikuasai sejumlah perusahaan yang melanggar tata ruang, tak berizin dan melanggar hukum.
Saya mengapresiasi langkah, keberanian dan ketegasan KDM dalam memberikan keputusan untuk membongkar sejumlah bangunan liar yang permanen tersebut. Sebuah sikap dan tindakan yang cerdas, keras dan ikhlas, beliau KDM tak mempan dengan loby-loby dibelakang meja, pola jangka “imah” dengan uang sogokan atau suap-menyuap yang telah membudaya di negeri ini.
Munculnya bangunan dan villa liar di kawasan Puncak Bogor akibat para pejabat Pemda yang suka uang haram, berupa sogokan atau uang suap sehingga surat izinnya dikeluarkan walaupun tidak memenuhi persyaratan atau bangunan illegal berdiri, akan tetapi tidak ada tindakan perbuatan melawan hukum, lagi-laginya adanya perbuatan jahilliah KKN, yang dikantongi uangnya oleh segelintir oknum pejabat yang berkuasa dan berwenang belum selesai hidupnya karena keserakahan
Pokoknya saya salut dengan kebijakan penyelamatan lingkungan hidup, demi menjaga kehidupan masyarakat yang aman dan nyaman dari bencana alam spt tanah longsor, banjir bandang dan erosi yang mengancam kehilangan harta-rumah dan bahkan nyawa penduduknya.
Dalam perspektif sain ekologi, sungguh cerdas pola pikir (mindset) Gubernur Jabar KDM yang populer dan merakyat ini. Beliau juga cerdas memanfaatkan sarana teknologi.infokom (ITC) di era digital lewat media Yoetube, WAG, FB dan media TV lokal. Materi pesan-pesan dengan konten yg menarik, yang mereka publikasikan oleh timses Gubernur KDM sungguh canggih dan profesional.
Jadi tidak heran kita, bahwa pada momen penyelenggaraan Pemilu Pilgub.2024 serempak yang lalu, KDM mendapatkan perolehan suara tertinggi se Indonesia, beliau meraih lebih dari 65 persen suara di Provonsi Jawa Barat, yang menyisihkan lawan-lawan politiknya yang hebat-hebat spt paslon AS-IAH yang diusung PKS dan Nasdem, siapa yang tak kenal IAH, putra sulung Bpk Prof BJ Habibie, Presiden RI ke 3 dan Pendiri-Ketum MPP ICMI pertama thn 1990-1995.
Saya memahami tentang sosok KDM orang yang paham akan makna dan manfaat bidaya lokal Sunda, dalam kontek dan perspektif ekologi untuk pelestarian lingkungan hidup dan ekosistem alam. Menurut Prof.Suradisastra, ahli.BPT-Brin, dalam jurnal Sosek Kementan RI, berpendapat bahwa budaya tradisional yang memiliki konten “local wiadom” yang cukup banyak kita temukan di tanah air Indonesia, memiliki 2 keunggulan dibandingkan pola budaya modern yang materialistik based on kapitalistik-eksploitatif. Dua keunggulan budaya tradisional tersebut adalah sbb:
- Sosial equity, kehidupan masyarakat tradisional yang bersifat komunal mau dan mampu hidup berbagi. Jika mendapatkan hasil bumi, mereka saling membantu, tolong menolong dan bergotong royong, dan
- Sustainability and Conservation, mereka masyarakat hidup harmoni dengan alam, tidak merusak keseimbangan ekosistem alam spt DAS, hutan dan lahan, ada kepercayaan budaya local wisdoms tsb, sehingga sumberdaya alam dan jasa-jasa lingkungan terjaga dan terpelihara dengan baik, sda-jasling tidak langka dan tidak akan punah (distingtion and scarcity of natural resource), sehingga keberlanjutan (sustainability) tetap terjaga, sehingga kebutuhan generasi kini dan.mendatang: anak-cucu dan cicit.kita persediaan makan dan energi kebutuhan dasar mereka, serta hidup aman dan nyaman dengan jasling, nilai ekologis masih tetap terpelihara dengan baik.
Life style dan penampilan Gubernur KDM selama ini, saya melihatnya sungguh Islamy, menjaga alam dan membela kehidupan sosial rakyatnya, antara lain bermurah hati bersedeqah membantu warganya terkena musibah. Beliau dengan caranya yang unik dan kocak, tidak canggung berkomunikasi dengan rakyat jelata, kaum fuqoro masaqin yang hidup di bantaran sungai, daerah kumuh (slum area), KDM masuk ke rumah penduduk yang sangat sederhana, disamping memberikan wejangan dan nasehat, juga mengeluarkan duit dari kantong pribadinya.
Saya cukup terenyuh melihat kemurahan hati KDM memberikan sejumlah uang kepada Rakyatnya. Hal ini sebuah pemandangan yang amat langka kita temukan gaya kepemimpinan yang merakyat seperti ini. Apalagi “trend life style hedonist” yang dipamerkan dan dipertontonkan oleh kebanyakan pejabat dan keluarga pejabat di negeri “Kanoha” yang sarat budaya jahat, namanya virus dan wabah korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) serta serakah (greedy), dan hidup mewah, bermegah-megahan (hedonist) padahal Rakyatnya dalam kondisi susah dan sengsara.
Kehadiran KDM di arena atau kancah dinamika politik Tanah Air bisa memberikan warna baru, suritauladan anyar, yang menginspirasi dan meningkatkan motivasi para pejabat negara dan birokrasi Pemerintahan daerah lain, agar mereka mau dan mampu bekerja bersungguh-sungguh meninjau dan mengobservasi berbagai masalah sosial di lapangan langsung disertai eksekusi yang jitu.
Dalam perspektif (kaca mata atau sudut pandang) ekologi dan ekosial inilah, beliau nampak sangat paham dan mengerti mempraktekan konsep dan strategi Pembangunan Berkelanjutan.(Sustainable Development strategic)-PBB (United Nation) based on dimensi ekonomi, ekologi dan ekososial secara berkeseimbangan dan mutual sinergi, dengan 17 tujuan SDGs. Kita berharap KDM tetap konsisten (istiqomah) dengan life style kepemimpinannya sebagai Gubernur Jabar yang telah berupaya bekerja cerdas, keras dan ikhlas, Rakyat Jabar sedang berharap dan menantikan sepak terjang dan suritauladan KDM untuk memajukan dan mensejahterakan Rakyat Jabar dengan budaya Sundanya yang memiliki kekayaan spiritual berupa kaarifan lokal (local wisdoms) yang bisa menopang “social equity and sustanaibility” di negara RI yang menjunjung etika, moral dan hukum berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Demikian narasi ringkas tentang “life style” sosok dan vigur KDM Gubernur Jabar yang penuh harapan untuk meraih kemajuan bersama, Indonesia berkemajuan, berkeadaban dan berkeadilan sesuai kaidah agama dan falsafah bangsa dan ideologi negara Pancasila dan konstitusi NKRI UUD 1945 asli yang disahkan tgl 18 Agustus 1945 oleh Sidang PPKI
Semoga Allah SWT senantiasa memberkahi kehidupan hamba-hambaNya yang beriman, bertaqwa, gemar berbuat kebajikan dan mempercayai kehidupan akhirats, Aamiin-3 YRA *
Gallery and Ecofunworkshop, Kp Wangun Atas Rt 06 Rw 01 Kel.Sindangsari Botim City, West Java, Ahad 7 April 2025
Wassalam
=====✅✅✅
Dr.Ir.H.Apendi Arsyad.MSi (Dosen, Konsultan, Pegiat dan Pengamat serta Kritikus Sosial melalui Tulusan-Tulisannya di Media Sosial)