Cisarua – Jurnal Bogor
Pemerintahan Kecamatan Cisarua, hingga kini terus melakukan 0endataan terhadap rumah rumah warga yang terkena bencana banjir dan longsor beberapa waktu lalu. Hasil pendataan yang dilakukan tim di lapangan, tercatat lebih dari 100 uniy rumah kluarga masuk kategori mengalami kerusakan akibat banjir dan longsor.
Bahkan bukan hanya yang mengalami kerusakan. Tetapi terdapat sejumlah rumah di beberapa desa yang harus direlokasi. Hal ini perlu dilakukan supaya rumah rumah itu tidak terkena lagi oleh bencana banjir atau longsor.
Jumlah rumah yang paling banyak untuk direlokasi adalah di Desa Tuhu Selatan. Sebanyak 37 unit rumah harus direlokasi. Hal ini dikarenwkan, dilokasi itu sudah beberapa kali terkena oleh bencana banjir.
Hasil pendataan hamp ir disetiap desa ada rumah milik warga yang harus direlokasi. “Sesuai pendataan secara detail dari mulai terjadinya terjadinya bencana banjir terdapat sejumlah rumah yang harus direlokasi. Ini perlu dilakukan, jika kembali lokasi semula dibangun rumah kembali khawatir akan terjadi hal serupa. Untuk penanganannya adalah relokasi,” ujar camat Cisarua Heri Risnandar.
Sementara itu, dikatakan salah seorang petugas dari kecamatan Cisarua, Ridwan Wahyudin. Hampir di setiap desa ada rumah yang harus direlokasi. Yaitu, di Desa Tugu Selatan 37 rumah, Kopo 5, Cilember 2, Batulayang 2, Tugu Utara 2 dan di desa Citeko dua rumah harus direlokasi.
“Iya setelah diteliti dengan intansi terkait di beberapa desa terdapat rumah warga yang harus direlokasi dan perbaikan,” pungkasnya. Dadang Supriatna.