Megamendung – Jurnal Bogor
Berdasarkan informasi puluhan surat Kerjasama Operasional yang sudah diberikan kepada para pengusaha ( KSO) oleh PTPN Gunung Mas kepada para pelaku usaha pariwisata beberapa tahun silam, merupakan senjata bagi para pengusaha besar yang bergerak dibidang pariwisata atau pertanian untuk berbuat bebas melakukan kegiatan dengan semena mena. Diwilayah Cisarua dan Megamendung terdapat resort resort bersar yang berdiri diatas tanah negara dengan bangunan permanen eks tanah perkebunan.
Sebelum Dedi Mulyadi menjadi Gubernur Jabar, KSO dinilai perjanjian yang dinilai sakti. Hal ini bisa buktikan setiap ada bangunan permanen di atas tanah negara eks PTPN dan ikut KSO bangunan tersebut tidak mampu ditertibkan oleh Sat Pol PP Kabupaten Bogor. Namun seiring Dedi Mulyadi Jadi Gubernur KSO itu tidak berpengaruh. Terbukti, Hibis Fantasi dibongkar hingga rata.
“Kawasan Puncak khususnya di areal PTPN itu merupakan kawasan resapan air yang harus dilestarikan. Dan kini lokasi bekas Hibisc ini kita tanami dengan berbagai jenis pepohonan. KSO tersebut telah merubah kondisi lingkungan yang sangat membahayakan bagi kelestarian alam Puncak yang merupakan wilayah hulu,” tegas Dedi Mulyadi saat penanaman pohon di lokasi Hibisc.
Sementara itu, Kementerian Kehutanan bersama Kementerian ATR/BPN menertibkan sejumlah vila di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Minggu (9/3).
Penyeggelan itu dilakukan, karena vila-vila itu berdiri di Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung dan kawasan hutan produksi. Vila yang disegel tesebut sebanyak 4 unit. Yaitu villa forest hill, villa seaford Afrika, villa cemara dan villa vinus. Dadang Supriatna.
