Jurnal Inspirasi – Jajaran International Networking Humanitarian (INH) melaksanakan Tarhib menjelang Bulan Suci Ramadhan.
Mereka mengundang Sekretaris Yayasan Az Zikra, Ustadz Muhammad Andri atau SMS untuk berceramah dan melakukan kajian keislaman.

“Sebelum Bulan Ramadhan, kita membutuhkan kajian Keislaman hingga mengundang Ustadz SMS dan hanya dihadiri jajaran INH,” tutur Presiden Direktur INH Luqmanul Hakim kepada wartawan, Jumat (28/2/2025).
Luqmanul Hakim meminta jajarannya untuk membersihkan diri, hati maupun lainnya dan juga saling memohon maaf antara sesama relawan INH.
“Kita mau memasuki Bulan Suci Ramadhan, oleh karena harus saling memaafkan hingga tidak mengganjal amal ibadah kita untuk diterima oleh Allah SWT,” pinta Luqmanul Hakim.
Ia pun berpesan agar kita semua bisa memperbaiki diri dan tidak mengulangi kesalahan atau dosa yang sama di masa yang akan datang.
“Keimanan memang naik turun atau fluktuatif, tetapi kita harus tetap meningkatkan dan harus memiliki prinsip, bahwa hari ini harus lebih baik dari kemarin, apalagi di Bulan Ramadhan,” pesannya.
Luqman sapaan akrabnya pun menambahkan bahwa jajarannya di Bulan Ramadhan akan bekerjasama dengan Dewan Nasional Indonesia untuk Kesejahteraan Sosial (DNIKS) untuk memberikan santunan kepada penyandang disabilitas, kaum lanjut usia dan anak yatim piatu serta dhuafa.
“Kami siapkan santunan untuk ratusan penyandang disabilitas, kaum lanjut usia dan anak yatim piatu serta dhuafa,” tambahnya.
Ustadz Muhammad Andri atau SMS menyampaikan agar relawan INH menjaga kalimat tauhid, jaga akhlak dan jaga sholat lima waktu.
“Saya tadi menghimbau agar kita menjaga kalimat tauhid Laa Ilaaha Ilallah Muhammad Rasulullah, jaga akhlak karena akhlak lebih tinggi dari ilmu dan jaga sholat lima waktu agar urusan kita dimudahkan oleh Allah SWT,” kata Ustadz SMS.
Ia menambahkan cacian dan fitnah dari pihak yang tidak menyenangi kita jangan membuat semangat kita turun, dalam membela kepentingan masyarakat.
“Cacian dan fitnah harus bisa menambah relawan INH lebih kuat lagi, dan bisa membuktikan bahwa kita bisa membantu kepentingan masyarakat,” pungkasnya.
(Aga)