Tenjolaya l Jurnal Bogor
Kepala Desa Tapos II, Kecamatan Tenjolaya Fuad Wahyudi meninggal dunia pada Rabu (19/2/2025) pagi. Almarhum menghembuskan nafas terakhir di usia 55 tahun usai melaksanakan shalat Subuh di kediamannya.
Para Kepala Desa se-Kabupaten Bogor dan anggota DPRD Kabupaten Bogor takziah ke rumah duka di Desa Tapos II.
Kepala Desa Cihideung Udik, H. Denny mengaku mendapatkan kabar duka dari Kepala Desa Situ Daun bahwa Kepala Desa Tapos II, Fuad Wahyudi meninggal dunia usia shalat Subuh di rumahnya.
Mendapatkan kabar duka, dirinya bersama para Kepala Desa se Kecamatan Ciampea bersama Kepala Desa se Kecamatan Dramaga takziah ke rumah duka di Desa Tapos II.
“Almarhum orang baik dan merupakan Kades senior. Turut berdukacita semoga almarhum husnul khatimah dan diterima iman Islamnya oleh Allah SWT,” ujarnya.
Kepala Desa Situ Daun, Ja’i Sugandi juga mengungkapkan pihaknya mendapatkan kabar duka dari pihak Keluarga.
Menurut keterangan dari keluarga, almarhum sebelum meninggal dunia sempat shalat Subuh dan zikir. Usia sholat Subuh, tiba-tiba almarhum tidak sadarkan diri hingga meninggal dunia.
Sepengatahuan dirinya almarhum memiliki riwayat sakit jantung dan lambung. Dirinya mengenal sosok Fuad Wahyudi orang baik, tegas, punya prinsip yang kuat.
“Semoga husnul khotimah, segala amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT, jasa-jasa almarhum untuk masyarakat mendapatkan balasan dari Allah SWT, diampuni dosa-dosanya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran serta keikhlasan,” ujarnya.
Anggota DPRD Kabupaten Bogor Lukmanudin Ar Rasyid juga mengungkapkan almarhum
Abah Fuad, bukan hanya Kepala Desa bagi dirinya, namun sebagai orang tua, guru dan sahabat diskusi yang mengajarkan banyak hal kepada .
“Saya merasa kehilangan sosok beliau, saya kenal beliau dari 2002 sejak saya menjadi aktivis PMII, beliau banyak support kegiatan kita, memberi saran masukan bagaimana memanfaatkan masa muda dalam berorganisasi, berinteraksi dan membangun koneksi,” ungkapnya.
Dia juga selalu mengingatkannya tentang bagaimana harus bersikap dan bertindak dalam menjaga hubungan baik dengan sesama. Tentunya dia sangat kehilangan dan sangat menyayangkan tidak bisa ada di sampingnya saat menghembuskan nafas terakhirnya.
“Insya Allah disini, di tanah haram, di masjidil Nabawi dan masjidil Harom doa akan saya khususkan untuk beliau,” tukasnya.
(Arip Ekon)