Cisarua – Jurnal Bogor
Kondisi pasar pedagang Cisarua sejak lama terhantui oleh keberadaan para pedagang kali lima yang berada di ruas jalan Gapura. Ratusan kios PKL di jalan Gapura itu membuat para pengunjung pasar terhenti di kawasan para PKL. ini dikarenakan akses jalan menuju ke dalam pasar disaat jam jam sibuk menjadi macet akibat sebagian badan jalan kiri dan kanannya terganggu oleh barang dagangan dan parkir kendaraan.
Bedasarkan pantauan, para pedagang yang berada di kios kios pasar mereka tidak mampu berjualan hingga sore. Hal ini di dikarenakan pengunjung ke pasar itu di pukul 12 siang sudah sepi. Para pengunjung sebagian besar lebih memilih berbelanja berbelanja di kios kios PKL atau di para pedagang yang berada di radius arah bekas Pos Polisi Lalulintas.
“Ya kami dikunjungi pembeli disini paling sampai jam 12 siang. Itupun tensi pembeli yang bisa dihitung jari. Para pengunjung kelihatannya malas untuk berbelanja ke dalam pasar. Apalgi jika jam jam sibuk, jalur ke dalam pasar selalu macet,” ujar salah seorang pedagang.
Hal yang diungkapkan salah seorang pedagang tadi memang diakui oleh beberapa pengunjung. Linda, warga Batulayang ini mengaku dia sudah merasa cukup untuk belanja diluar pasar. Menurut dia, berbagai kebutuhan untuk keperluan sudah tersedia di para pedagang kaki lima.
“Di jalur Gapura semua barang batang yang dibutuhkan sudah tersedia. Jadi jika tidak terlalu 0ent9ng banget kami kagak ke dalam pasar. Selain macet juga memakan waktu untuk belanja di dalam pasar,” ucapnya.
Sementara pengunjung lainnya menuturkan, kemacetan di pagi hari itu membuat salah satu faktor kita malas ke dalam pasar. “Yang kita rasakan sebagai pengunjung pasar, kemacetan disaat pagi hari di arah masuk ke dalam pasar itu menjadi penyebab utama. Seharusnya ada upaya dari aparat pemerintah mengatur kondisi dijalur tersebut supaya tidak menyebabkan kemacetan,” pungkas Edi, warga Cisarua. Dadang Supriatna.