jurnalinspirasi.co.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menyebut bahwa indeks pembangunan manusia (IPM) dalam tahun 2024 naik menjadi 79,03, berada di atas IPM Provinsi Jawa Barat (Jabar) dan IPM nasional.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kota Bogor, Rudy Mashudi, mengatakan bahwa peningkatan IPM tak terlepas dari beberapa faktor yang memengaruhinya adalah angka harapan hidup, rata-rata lama sekolah (RLS), harapan lama sekolah (HLS), dan pengeluaran per kapita.
Menurut dia, persentase penduduk miskin di Kota Bogor juga mengalami penurunan, dari 6,67 persen menjadi 6,53 persen, atau lebih rendah dibandingkan rata-rata Jawa Barat maupun nasional.
“Tingkat pengangguran terbuka (TPT) menurun dari 9,39 persen menjadi 8,13 persen,” ujar Rudy kepada wartawan, Rabu (1/1/2025).
Selain itu, kata dia, angka inflasi Kota Bogor pada November 2024 sebesar 1,49 persen. Sedangkan data Desember 2024 masih menunggu rilis dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bogor.
“Laju pertumbuhan ekonomi pada triwulan III tahun 2024 mencapai 5,58 persen, meningkat dibandingkan 2023 yang sebesar 5,1 persen,” katanya.
Ia menyebut, faktor yang memengaruhinya adalah tingkat konsumsi masyarakat, investasi, belanja pemerintah, serta dana ekspor-impor.
Kemudian, sambung dia, tingkat kemandirian fiskal Kota Bogor pada tahun 2024, berdasarkan data Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Jawa Barat, mencapai 47,24 persen, yang merupakan angka sangat baik.
“Kota Bogor menempati posisi kedua di Jawa Barat dalam kategori ini. Berdasarkan rilis Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) tahun 2024, fiskal Kota Bogor masuk kategori sedang, dengan pendapatan dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang cukup baik,” kata dia.
** Fredy Kristianto