Home News Jajaran Kementan Tetap Sehat dan Bugar Kerja Keras Wujudkan Swasembada Pangan, Ini...

Jajaran Kementan Tetap Sehat dan Bugar Kerja Keras Wujudkan Swasembada Pangan, Ini Triknya

dr. Feri Haki, M.Si. Fungsional Dokter pada Klinik BBPMKP

Jurnal Inspirasi – Seluruh jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) berkolaborasi bekerja keras melaksanakan tugas mulia dari Presiden Prabowo, yakni mewujudkan Indonesia swasembada pangan.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman optimis jika seluruh jajaran saling pikul dan saling kolaborasi, bekerja cepat, swasembada pangan dapat tercapai.

Mendukung hal ini Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk fokus mendukung swasembada pangan melalui pencetakan SDM pertanian yang adaptif terhadap teknologi.

Namun meski sedang sibuk berjibaku mewujudkan swasembada pangan, menjaga kesehatan tubuh adalah hal yang wajib diutamakan oleh diri sendiri diseluruh jajaran Kementan, sehingga kesehatan tidak terabaikan.

Feri Haki dokter pada Klinik Kesehatan Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP) Ciawi, mengingatkan agar tidak melupakan untuk menjaga kesehatan.

Karena kerja keras semua pihak mewujudkan swasembada pangan harus ditunjang dengan kesehatan yang prima. agar tetap bisa beraktivitas.

Apalagi kata Feri, saat ini sebagian besar wilayah di Indonesia tengah dihadapkan pada musim hujan yang ditandai dengan curah hujan yang tinggi dan kelembaban udara yang meningkat. Hal ini sangat berdampak pada kesehatan secara individu maupun kesehatan masyarakat.

Kata Feri penting untuk menjaga kesehatan selama musim penghujan yaitu tetap menjaga kebersihan dengan mencuci tangan, rutin membersihkan lingkungan pastikan tidak ada genangan air, memperhatikan asupan makanan dengan mengkonsumsi makanan bergizi yang kaya vitamin C, hindari makanan- makanan mentah yang rentan terhadap kontaminasi.

Selanjutnya lindungi diri dari hujan sehingga tubuh terhindar dari suhu dingin. Jaga suhu tubuh dengan mengganti pakaian basah setelah bekerja di lapangan untuk mencegah terjadinya hipotermia. Penting juga menjaga kesehatan mental melalui aktivitas positif dengan kegiatan menyenangkan yang merupakan hobby, seperti memasak, menggambar dan pastikan selalu terhubung dengan orang-orang disekitar.

Tetap melakukan olahraga ringan yang bisa dilakukan didalam ruangan misal, senam, yoga dengan durasi dan frekwensi yang ideal sekitar 30 menit setiap hari. Waspada terhadap penyakit musiman dengan vaksinasi seperti untuk DBD dan influenza yang bisa mengurangi resiko terkena penyakit tersebut hingga 70 persen.

” Kita juga harus mengetahui gejala-gejala lebih dini. Jika kita mengalami demam, nyeri otot, ruam kulit cepat- cepat konsultasikan dengan dokter. Karena penanganan lebih dini dapat meningkatkan peluang kesembuhan lebih baik dan tetap selalu berdo’a agar kita diberikan kekuatan, kesehatan sehingga kita bisa melakukan aktivitas agar optimal, ” ujarnya, Jum’at (13/12/2024).

Dihubungi di ruang kerjanya, Ia mengakui tingginya curah hujan ini dibeberapa daerah memiliki dampak positif terhadap kesuburan tanah dan ketersediaan sumber air, tetapi kondisi ini juga menciptakan kondisi ideal untuk penyebaran berbagai penyakit.

Feri menekankan, kelembaban udara yang tinggi menjadi faktor utama dalam meningkatkan resiko penyakit. Yang perlu diwaspadai lanjutnya, adalah terjadinya kasus demam berdarah. Selain itu meningkatnya penyakit infeksi saluran pernapasan (ISPA).

Cuaca dingin dan udara lembab yang menurunkan sistem kekebalan tubuh menjadi lebih rentan terutama untuk aktifitas dalam ruangan, dimana bakteri dan virus mudah menyebar, sehingga flu, .batuk dan pilek bisa meningkat hingga 30 persen.

” Data menunjukan, demam berdarah yang disebabkan Virus Dengue yang ditularkan nyamuk Aedes Aegypti 80 persen muncul setelah hujan deras yang menimbulkan genangan air dan perkembangan nyamuk meningkat,” terangnya.

Yang jangan juga diabaikan adalah masalah pencernaan , seperti diare terutama jika mengkonsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi. Kata Feri hujan sering memicu banjir yang bisa mencemari sumber air minum dan makanan yang dikonsumsi.

Bukan hanya fisik, tapi juga ada dampak psikologis. Dijelaskan Feri, musim hujan berpengaruh pada kesehatan mental. Cuaca mendung, aktifitas luar ruangan yang terbatas dapat meningkatkan perasaan cemas.

” Ada peningkatan tingkat depresi bagi semua kita. Data menunjukan bahwa orang-orang yang mengalami penurunan mood atau motivasi selama musim hujan ini dapat berkontribusi pada masalah – masalah kesehatan mental yang serius,” tutup Feri.

(REGI/BBPMKP)

Exit mobile version