Jurnal Inspirasi – Ditengah tantangan persaingan global dan tuntutan praktik perkebunan yang lebih berkelanjutan, Kementerian Pertanian terus berupaya meningkatkan daya saing perkebunan kelapa sawit nasional.
Salah satu langkah strategis adalah dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di sektor perkebunan kelapa sawit melalui pelatihan.
Sebagai bentuk perhatian dan wujud komitmen turut memberikan kontribusi pada peningkatan kompetensi SDM di sektor sawit, Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP) Ciawi hadir dalam acara sosialisasi seleksi calon lembaga penyelenggara program pengembangan SDM kelapa sawit untuk tahun 2025 yang digelar Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) di Jakarta, Rabu (4/12/2024).
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman terus mendorong peningkatan SDM pekebun kelapa sawit yang dapat memperkuat industri kelapa sawit di Indonesia agar dapat berkembang secara berkelanjutan dan memberikan manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat Indonesia.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti menyampaikan bahwa BPPSDMP senantiasa dihadapkan pada tanggung jawab besar dalam membina dan mengembangkan sumber daya manusia di sektor pertanian.
Sementara itu Kepala BBPMKP Ciawi Sukim Supandi diwakili Ketua Kelompok Substansi Program dan Evaluasi Susan Twisawati Indiani, menyampaikan keikutsertaan BBPMKP pada acara tersebut juga merupakan komitmen BBPMKP Ciawi untuk berkontribusi pada peningkatan kompetensi SDM kelapa sawit.
“Kami hadir pada acara sosialisasi seleksi calon lembaga peyelenggara program pengembangan SDM kelapa sawit tahun 2025, sebagai komitmen BBPMKP untuk berkontribusi pada peningkatan kompetensi SDM kelapa sawit,“ ujar Susan.
Kata Susan jika nanti BBPMKP Ciawi kembali dipercaya sebagai lembaga penyelenggara program pengembangan SDM kelapa sawit tahun 2025, maka ini merupakan kali ke empat berturut-turut BBPMKP Ciawi bekerjasama dengan BPDPKS.
Ia menambahkan bahwa pelaksanaan pelatihan pada tahun 2025 akan dilaksanakan di 17 propinsi di Indonesia sesuai dengan Rekomendasi Teknis Dirjenbun yang telah disampaikan kepada BPDPKS.
Tim BBPMKP Ciawi optimis dapat kembali bekerjasama dengan BPDPKS, karena berdasarkan kriteria yang diutamakan BPDPKS yakni kompetensi tenaga pengajar, tenaga pengelola pelatihan dan sarana prasarana yang dimiliki dapat dipenuhi.
“ Tiga tahun berturut – turut 2021 – 2023, bekerjasama dengan BPDPKS kami jadikan pengalaman.
“Kerjasama pada tahun – tahun sebelumnya memberikan gambaran untuk penyelenggaraan yang lebih baik untuk selanjutnya”, tutup Susan.
(Regi/BBPMKP)