26.4 C
Bogor
Friday, October 11, 2024

Buy now

spot_img

Satpol PP Sebut Preman Biang Kerok Menjamurnya Pedagang

jurnalinspirasi.co.id – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bogor memastikan akan mensterilkan kawasan Pasar Merdeka dari PKL pada akhir bulan Oktober ini.

Kepala Satpol PP Kota Bogor, Agustian Syach mengatakan bahwa pasca penangkapan sembilan preman yang beroperasi di kawasan tersebut oleh Polresta Bogor Kota, jumlah PKL berkurang hingga 50 persen.

“Sudah berkurang, bahkan ada sekitar 50 PKL yang sudah masuk ke dalam tempat relokasi di Mawar,” ujar Agustian Syach kepada wartawan, Selasa (8/10).

Ia menegaskan bahwa di kawasan Pasar Merdeka ada kurang lebih sebanyak 384 PKL, sementara kapasitas lapak Pasar Mawar sebagai tempat relokasi ada 400 lapak.

“Lapak secara kapasitas muat. Sekarang hanya tinggal menunggu administrasi legalitas saja. Awalnya Perumda PPJ sudah sepakat membentuk koperasi dalam pengelolaannya. Tapi seiring berjalannya waktu menjadi mentah,” katanya.

“Saat ini, PPJ menginginkan adanya perjanjian kerjasama (PKS) soal pengelolaan Pasar Mawar antara PPJ, dinas terkait, dan kecamatan. Sebab, swasta kan tidak boleh mengelola pasar tradisional,” tambah Agustian Syach.

Lebih lanjut, kata dia, permasalahan terus menjamurnya PKL di kawasan Pasar Merdeka lantaran adanya kelompok preman yang selama ini membekingi para pedagang.

“Sekarang para preman sudah ditangkap polisi. Insya Allah bisa steril dari PKL kawasan itu. Sebenarnya kuncinya adalah memberangus preman hingga ke akarnya, sebab kalau tidak mereka pasti akan membawa pedagang baru ke tempat itu,” beber mantan Camat Bogor Tengah itu.

Kata dia, Polresta Bogor Kota bersama TNI dan Satpol PP sudah bersepakat untuk mendirikan pos pengamanan terpadu di kawasan itu. Tujuannya, agar kelompok preman tidak lagi menguasai area tersebut.

“Akar permasalahan di kawasan Merdeka itu preman. Selama preman masih ada, area tersebut sulit untuk disterilkan dari PKL,” imbuhnya.

Sementara itu, Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polresta Bogor Kota meringkus bos preman yang biasa memalak ratusan pedagang di Pasar Merdeka, Kecamatan Bogor Tengah, berinisial J (28) warga Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, setelah sebulan buron pada Minggu (6/10/2024).

Saat ditangkap, polisi menyita barangbukti berupa sebilah senjata tajam (sajam) jenis golok, longsongan peluru gotri, dan CO2 airgun.

“Jadi golok, dan airgun itu dia pergunakan untuk mengintimidasi pedagang agar memberikan jatah uang. Pelaku juga kerap berbuat kekerasan bila pedagang melawan,” ujar Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso.

Menurut Kapolresta, saat ditangkap di kawasan Pasar Merdeka, J langsung dites urin oleh polisi. Hasilnya, residivis tersebut positif mengandung amfetamin.

“Di dalam tas pelaku juga ditemukan alat penghisap sabu,” tegas Kombes Pol Bismo.

Berdasarkan pengakuan sementara, J mengaku memungut Rp10 hingga Rp15 ribu per pedagang setiap malamnya.

“Ada sekitar 100 pedagang di pasar tumpah yang dipungut setiap malam. Biasanya pelaku ini menjalankan aksinya saat subuh hingga pagi,” jelasnya.

** Fredy Kristianto

Related Articles

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles