jurnalinspirasi.co.id -Dukungan Dokter Rayendra-Eka Maulana kian menguat. Nama-nama tokoh Kota Bogor terus bermunculan. Bahkan tokoh NU dan Muhammadiyah Kota Bogor berani menyatakan dukungan untuk Paslon nomor 5 pada kontestasi pemilihan walikota Bogor ini.
Dukungan ini menjadi angin segar bagi pasangan tersebut dalam kontestasi pemilihan kepala Daerah untuk wali kota dan wakil wali kota Bogor yang sedang berlangsung.
Tokoh-tokoh NU yang memberikan dukungan di antaranya adalah K.H. Fuad Fitri, K.H. Taufik Khudori, K.H. Firdaus, Kyai Adung, H. Edi, K.H. Cecep Suherman, dan K.H. Muhtadi.
Kehadiran mereka menandakan komitmen besar NU untuk mendukung calon pemimpin yang dinilai memiliki integritas dan visi yang jelas dalam memajukan Kota Bogor.
Sementara dari kalangan Muhammadiyah, dukungan datang dari tokoh-tokoh penting seperti K.H. Muhyiddin Junaidi, M. Taufiq Daud, Ustadz Fery Adnan, Ustadz Cecep Suplihat, Ustadz Wuri Handono, Ustadz Ridha Nugraha, Ustadz Zainal Aqili, dan Ustadz Odri.
Mereka menilai bahwa pasangan Dokter Rayendra dan Eka Maulana memiliki kemampuan serta kapabilitas yang diperlukan untuk membawa perubahan positif bagi masyarakat Bogor.
“Ini adalah momentum yang luar biasa di mana dua ormas Islam terbesar di Indonesia, NU dan Muhammadiyah, dapat bersatu dalam satu suara untuk mendukung calon pemimpin yang tepat. Kami melihat Dokter Rayendra-Eka Maulana sebagai pasangan yang tidak hanya memiliki program-program yang realistis, tetapi juga mengutamakan kepentingan umat,” ujar K.H. Fuad Fitri mewakili NU Kota Bogor.
Hal senada disampaikan oleh K.H. Muhyiddin Junaidi dari Muhammadiyah.
Ia menegaskan bahwa dukungan ini merupakan bentuk tanggung jawab moral terhadap keberlanjutan pembangunan di Kota Bogor.
“Kami percaya bahwa pasangan ini memiliki kapasitas dan dedikasi yang kuat untuk memajukan Kota Bogor. Kolaborasi ini adalah bentuk nyata sinergi umat Islam untuk kebaikan bersama,” kata K.H. Muhyiddin.
Dengan adanya dukungan dari kedua ormas besar ini, pasangan Dokter Rayendra-Eka Maulana semakin optimis dalam menghadapi kompetisi politik yang ada.
Dukungan dari para tokoh agama ini diharapkan mampu menarik simpati dan kepercayaan masyarakat untuk memilih pemimpin yang amanah dan berintegritas.
Kombinasi dukungan NU dan Muhammadiyah ini juga menjadi simbol persatuan yang kuat di tengah keberagaman, serta menunjukkan bahwa politik bisa dijalankan dengan penuh kedamaian dan kebersamaan.
** Fredy Kristianto