jurnalbogor.com – Temanggung-Kementerian Pertanian (Kementan) mengajak para pengelola Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan (P4S) Provinsi Jawa Tengah untuk memperkuat pengelolaan lembaganya lewat kolaborasi lintas Kementerian/Lembaga/Pemda dan Swasta.
Hal tersebut disampaikan dalam Forum Komunikasi P4S Jateng yang diselenggarakan Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP), Kamis (05/09) di Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Jawa Tengah.
Hadirnya regulasi Keputusan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Nomor 153/Kpts/OT.160/I/08/2024 tentang Petunjuk Teknis Strategi Kolaborasi Pengelolaan P4S (Sekola) yang baru-baru ini dikeluarkan menjadi angin segar sekaligus payung bagi P4S untuk memperkuat perannya sebagai lembaga pembaharu perdesaan lewat kolaborasi dengan K/L/Pemda dan Swasta.
Pelaksanaan kolaborasi dapat meliputi identifikasi kebutuhan spesifik, pemetaan kolaborasi potensial, rencana kerja dan kerjasama, monitoring dan evaluasi, serta penyesuaian dan perbaikan program.
Adanya kolaborasi pengelolaan P4S tentunya akan meneguhkan peran P4S dalam mencetak SDM pertanian yang profesional.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman dalam berbagai kesempatan mengatakan penguatan SDM harus dilakukan untuk memperkuat sektor pertanian sekaligus mendukung upaya mencapai swasembada pangan.
“Kita harus mampu swasembada pangan, namun ini membutuhkan kerja keras kita semua, dan kolaborasi semua pihak di sektor pertanian”, kata Mentan Amran
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) mengatakan P4S merupakan mitra BPPSDMP yang memiliki peran strategis sebagai tempat pelatihan sekaligus magang guna akselerasi dan adopsi teknologi pertanian.
Namun kata Kepala Badan, dalam tatanan praktiknya kolaborasi pemanfaatan teknologi informasi di P4S masih menjadi kendala dalam peningkatan kinerja P4S.
Adapun strategi kolaborasi pengelolaan P4S bertujuan meningkatkan pengelolaan pelaksanaan pelatihan pertanian yang diselenggarakan P4S melalui peningkatan kolaborasi lintas Kementerian/Lembaga/Pemda dan Swasta yang diharapkan akan lebih efektif, efisien, dan berkelanjutan.
Kepala BBPMKP, Sukim Supandi dalam kesempatan membuka Forkom P4S mengatakan P4S merupakan lembaga pelatihan petani yang sangat strategis dalam mendukung program pembangunan pertanian.
“Sebagai lembaga pelatihan, diharapkan petani mampu menolong dirinya sendiri dalam meningkatkan produktivitas pertaniannya serta mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraannya”, ujar Sukim Supandi.
P4S merupakan kelembagaan yang sangat membantu petani dalam meningkatkan kapasitasnya melalui pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan. Oleh karenanya ada nya regulasi Sekola akan menjadi titik terang perkembangan P4S.
Hadir mewakili Kepala Bapeltan Jateng dalam Forkom P4S, Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Agung Wibowo menjelaskan bahwa Jateng memiliki kurang lebih 312 P4S yang dapat menjadi potensi untuk dikembangkan.
“Kami memiliki 312 P4S yang memiliki potensi untuk dikembangkan. Ada yang bergerak di tanaman pangan, peternakan, wirausaha dan perlebahan, dan lain-lain. Inovasi yang dihasilkan juga tepat guna”, jelas Agung
Agung menambahkan terbitnya regulasi Sekola memberikan harapan dalam meningkatkan kerjasama pengembangan P4S di Jateng.
Giat Forkom P4S Jateng dihadiri oleh beberapa perwakilan dari Bapeltan Provinsi Jateng, Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jateng, Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BPSI) Jawa Tengah, Ketua Forum Komunikasi P4S Jateng serta perwakilan pengelola P4S di Jawa Tengah.
(yev/bbpmkp-rls)