JURNAL Inspirasi – Kementerian Pertanian (Kementan) para pemimpin Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk mengubah mindset dalam menjalankan birokrasi di pemerintahan, yaitu mindset pemimpin yang ingin dilayani menjadi pemimpin yang melayani dengan sepenuh hati.
Hal tersebut disampaikan dalam ceramah Manajemen Perubahan Sektor Publik pada Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA), Kamis (29/08/24) yang menghadirkan narasumber Mantan Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto di Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP).
Kepemimpinan yang melayani (Servant Leadership) merupakan gaya kepemimpinan di mana pemimpin menempatkan kepentingan dan kebutuhan publik. Fokus utamanya adalah melayani publik, mendukung pertumbuhan dan kesejahteraan mereka, serta menciptakan lingkungan yang kolaboratif dan inklusif antara publik dan pemerintah.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman dalam suatu kesempatan menegaskan bahwa semua orang tanpa terkecuali dapat menjadi pemimpin di bidang pengabdian manapun, apakah itu PNS, POLRI, swasta dan bidang bidang lainnya. Tetapi syaratnya tentu harus tahu bagaimana caranya.
Terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti mengatakan harapan besarnya agar ke depan BBPMKP sebagai lembaga pelatihan kepemimpinan ASN yang dimiliki Kementan dapat menjadi center of excellence.
“Saya sangat berharap bahwa kedepan dalam jangka waktu yang sesingkat-singkatnya BBPMKP ini akan menjadi center of excellence untuk pelatihan kepemimpinan dan juga manajemen di seluruh Indonesia, menghasilkan pemimpinan yang unggul dan berkualitas”, ungkap Santi.
Menghadirkan Mantan Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto sebagai narasumber, ceramah Manajemen Perubahan Sektor Publik mendapatkan atensi tinggi dari para peserta pelatihan.
Dihadapan puluhan peserta pelatihan, Bima menyampaikan pengalamannya sebagai pemimpin kota Bogor. Menurutnya tantangan terbesar dalam menjalankan birokrasi di pemerintahan yaitu mengubah mindset, dari pemimpin yang ingin dilayani menjadi pemimpin yang melayani masyarakat dengan sepenuh hati.
Selanjutnya Bima menyampaikan pentingya membuka ruang publik sebagai salah satu bentuk pelayanan.
“Yang paling penting kita membuka ruang publik untuk memberikan kesempatan publik berinteraksi”, kata Bima
Ruang publik berperan penting dalam membangun komunitas yang inklusif, sehat, dan dinamis. Kualitas ruang publik yang baik berkontribusi pada kesejahteraan fisik, mental, dan sosial masyarakatnya.
Di samping itu, Bima juga menegaskan beberapa hal yang harus dilakukan oleh seorang pemimpin.yang melayani.
“Pemimpin harus hands on, aktif terlibat dalam pelayanan publik, tahu arah dan tujuan kepemimpinannya untuk menjadi keteladanan, serta mampu membuat yang rumit menjadi sederhana”, lanjut Bima.
Ia pun menegaskan bahwa pemimpin itu bukan hanya beraksi tetapi juga menginspirasi.
PKA merupakan pelatihan yang bertujuan mengembangkan kompetensi peserta dalam rangka memenuhi standar kompetensi manajerial jabatan administrator. Kompetensi yang dikembangkan merupakan kompetensi kepemimpinan manajemen kinerja untuk menjamin terlaksananya akuntabilitas jabatan administrator.
Peserta PKA Angkatan IX Tahun 2024 merupakan pejabat administrator dari Badan Keamanan Laut (Bakamla), Kemenko Perekonomian, Badan SAR Nasional (Basarnas), Kemenko Polhukam, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
(bbpmkp/yev-rls