JURNAL Inspirasi – Demi meningkatkan quality rate dan pemanfaatan sistem BPJS Kesehatan yang terintegrasi, RSUD Cileungsi melakukan studi banding ke RSUD Leuwiliang. Studi banding dilaksanakan pada Selasa, 21 Mei 2024.
“RSUD Cileungsi melakukan studi banding untuk mempelajari quality rate dan pemanfaatan sistem BPJS Kesehatan yang terintegrasi atau dikenal sebagai sistem Bridging,” ujar Wakil Direktur Administrasi RSUD Leuwiliang, Rina Ertyana Purwanti, SE. MM.
Wadir menjelaskan, tujuan studi banding ini untuk membangun pemahaman dan keterampilan lebih dalam mengenai sistem Bridging BPJS yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan kesehatan di RSUD Cileungsi.
“Sistem Bridging merupakan integrasi antara sistem informasi rumah sakit (SIMRS) dengan sistem BPJS Kesehatan, yang memungkinkan proses verifikasi dan klaim menjadi lebih efisien dan efektif,” jelaasnya.
Menurut Rina, pentingnya pengelolaan rekam medis yang baik dan akurat untuk mendukung capaian quality rate. Data yang lengkap dan tepat waktu sangat penting untuk evaluasi dan perencanaan strategis dalam pelayanan kesehatan.
“Kami (RSUD Leuwiliang) juga membagikan beberapa praktik terbaik yang telah diterapkan di RSUD Leuwiliang untuk meningkatkan manajemen rekam medis,” paparnya.
Selain soal pelayanan BPJS, studi banding juga membahas tentang teknologi informasi dan komunikasi yang digunakan dalam mendukung sistem Bridging BPJS Kesehatan.
“Integrasi sistem ini dapat meningkatkan efisiensi operasional rumah sakit dengan mempercepat proses pendaftaran pasien, verifikasi klaim, dan pelaporan kepada BPJS Kesehatan,” kata Rina.
Rina juga menunjukkan beberapa contoh implementasi sukses dari sistem Bridging di RSUD Leuwiliang yang bisa diadopsi oleh RSUD Cileungsi.
Dia menambahkan, studi banding ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan pengetahuan baru bagi RSUD Cileungsi dalam upaya meningkatkan kualitas layanan kesehatan.
“Kami berharap kolaborasi dan sinergi antara RSUD Leuwiliang dan RSUD Cileungsi semakin kuat, sehingga dapat bersama-sama mewujudkan pelayanan kesehatan yang lebih baik dan efisien bagi masyarakat,” pungkasnya. **
(yev/r)