JURNAL Inspirasi – Plt Kepala Bidang Jalan dan Jembatan pada Dinas PUPR, Sigit Darsono menjelaskan kerusakan jalan berlubang pada bagian ruas jalan GN Galuga – Ciampea masih menjadi tanggung jawab penyedia jasa.
Sigit menyampaikan, kerusakan jalan disertai telah berlubang itu terjadi sejak Januari 2024.
“Sesuai berkontrak dengan PPK, sebelum ada serah terima akhir PHO, selama enam bulan, kerusakan jalan itu masih menjadi tanggungan jawab penyedia jasa,” lanjut Sigit menyampaikan.
Menurutnya, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) akan memeriksa kembali seluruh hasil pekerjaan sebelum dilaksanankan serah terima akhir.
Pantauan saat di lokasi, CV Karunia Tulus Abadi, kontraktor atau penyedia jasa rekonstruksi Jalan GN Galuga – Ciampea terlihat belum memperbaiki kerusakan ruas jalan yang telah mengalami kerusakan dan berlubang.
Padahal menurut keterangan Kepala UPT Jalan dan Jembatan wilayah Ciampea, Yudhi Rahmawan saat dikonfirmasi belum lama ini menegaskan sudah memberikan teguran, yang mana awal tahun akan diperbaiki.
“Janjinya mungkin awal tahun, agak molor sih, tetapi kita push, kita tegur, kita kasih peringatan termasuk dari teman-teman media ikut mendorong,” sebut dia melalui sambungan telepon.
Kemudian, dalam rentang waktu 2 bulan, Yudhi memberikan informasi karena kondisi cuaca yang belum mendukung perbaikan ditunda.
“Sempat turun alat berat, pekerja, bahan dan lain-lain. Karena kondisi cuaca yang belum mendukung, mereka akhirnya menunda dulu, menunggu kering,” kata saat Yudhi.
Sementara, pihak penyedia jasa, Adi saat dikonfirmasi baik melalui telepon dan pesan via WhatsApp tidak merespons.
Diketahui, berdasarkan 620/A.083-08.3322/TING-JLN/PPJJ.2/SPMK/DPUPR, Tgl 18 Desember 2023 rekonstruksi memiliki nilai kontrak sebesar Rp 1,7 miliar yang dikerjakan CV Karunia Tulus Abadi dan konsultan pengawas PT Angelia Oerip Mandiri.
(andres)
