Home Ekbis Harga Pangan Melonjak, Beras Tembus Rp 17 Ribu per Kilogram Jelang Ramadan

Harga Pangan Melonjak, Beras Tembus Rp 17 Ribu per Kilogram Jelang Ramadan

Hampir semua jenis bahan pangan mengalami kenaikan harga. (Foto: Foto : Caritau.com)

jurnalinspirasi.co.id – Harga bahan pangan mengalami kenaikan menjelang bulan Ramadan 2024. Menurut Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional dilansir dari Tempo.co, berdasarkan data terakhir yang diakses pada Rabu (28/2), hampir semua jenis bahan pangan mengalami kenaikan harga.

Contohnya, harga beras medium Rp 15.900 per kilogram atau naik sebesar 1,92 persen dari hari sebelumnya. Harga beras berkualitas medium atau super juga naik menjadi Rp 17.200 per kilogram atau naik sebesar 1,47 persen per kilogram.

Harga cabai merah besar mengalami kenaikan sebesar 4,27 persen menjadi Rp 76.850 per kilogram, sementara cabai merah keriting mengalami kenaikan sebesar 2,9 persen menjadi Rp 70.950 per kilogram. Namun, harga cabai rawit hijau mengalami penurunan sebesar 2,69 persen menjadi Rp 52.450 per kilogram dan cabai rawit merah turun sebesar 3,82 persen menjadi Rp 69.300 per kilogram.

Selanjutnya, harga daging kualitas super 1 naik 0,14 persen menjadi Rp 138.300 per kilogram, sedangkan harga daging sapi kualitas 2 naik 0,08 persen menjadi Rp 129.300 per kilogram. Harga gula pasir juga mengalami kenaikan sebesar 0,27 persen menjadi Rp 18.300 per kilogram.

Harga minyak goreng curah juga naik sebesar 0,93 persen menjadi Rp 16.250 per kilogram. Sementara itu, minyak goreng kemasan bermerek 1 naik 0,48 persen menjadi Rp 20.850 per kilogram dan minyak goreng kemasan bermerek 2 naik 0,26 persen menjadi Rp 19.350 per kilogram.

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS) Yusuf Wibisono menyatakan bahwa kenaikan harga pangan, terutama beras, menjelang Ramadan perlu diwaspadai. Menurutnya, tren kenaikan harga pangan ini dapat berkontribusi signifikan terhadap tingkat inflasi.

Yusuf menyoroti kenaikan harga beras yang terus meningkat dalam 1,5 tahun terakhir, menunjukkan adanya masalah dalam kapasitas produksi beras nasional. Produksi beras Indonesia stagnan dalam 5 tahun terakhir dengan kecenderungan menurun, dan menurutnya, diperlukan langkah-langkah drastis dalam kebijakan perberasan nasional untuk meningkatkan produksi beras dalam jangka pendek.

(wardah arrasyidah hanifah/mg-uik)

Exit mobile version