jurnalinspirasi.co.id – Presiden RI Joko Widodo memberikan sambutan sekaligus memimpin Sidang Kabinet Paripurna (SKP) yang membahas persiapan Ramadan dan Idul Fitri 1445 Hijriah, di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/2/2024).
Dalam sambutannya, Presiden meminta seluruh kementerian dan jajaran untuk menjaga ketersediaan dan stabilitas harga pangan sekaligus mempercepat pembagian bantuan kepada masyarakat, untuk mendukung aktivitas masyarakat selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri.
“Saya minta seluruh kementerian dan lembaga yang terkait supaya waspada dan memastikan masyarakat dapat beribadah dengan tenang dan khusyuk. Oleh sebab itu, saya minta utamanya menjaga persediaan pangan dan juga stabilitas harga pangan, terutama bahan pokok. Dan juga, percepatan pembagian seluruh paket perlindungan sosial dan jaminan sosial,” ujar Presiden RI Joko Widodo dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden pada Senin (26/2/2024).
Selanjutnya, Presiden RI juga memerintahkan kepada kementerian terkait untuk memastikan kesiapan infrastruktur dan moda transportasi untuk mendukung arus mudik Lebaran tahun 2024.
“Cek betul kesiapan infrastruktur dan moda transportasi yang akan digunakan mudik oleh masyarakat. Saya kira itu setiap tahun kita selalu persiapkan, karena ini adalah event tahunan,” ujar Kepala Negara RI.
Dalam SKP juga dibahas mengenai Rencana Kerja Pemerintah (RKP), Kerangka Ekonomi Makro (KEM), dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (PPKF) Tahun 2025. Presiden menekankan kepada kementerian lembaga dan jajarannya untuk menjaga keberlanjutan pembangunan dalam penyusunan RKP dan kebijakan fiskal tersebut.
“RKP Tahun 2025 dan Kebijakan Fiskal ini adalah jembatan untuk menjaga kesinambungan pembangunan dan mengakomodasi program-program presiden terpilih hasil Pilpres (pemilihan presiden) 2024. Tapi, ini juga kita sambil menunggu hasil perhitungan resmi dari KPU, maka RAPBN (Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) Tahun 2025 harus disiapkan dengan memperhatikan hasil pilpres karena yang menjalankan APBN 2025 adalah presiden terpilih,” tegasnya.
Selain itu, Presiden juga menekankan agar Kerangka Ekonomi Makro Tahun 2025 disiapkan dengan memperhatikan, memahami, mengikuti situasi dan risiko ketidakpastian ekonomi global yang terjadi saat ini.
“Kita tahu semuanya bahwa beberapa negara ekonominya sudah masuk ke resesi, seperti Jepang, Inggris, baru saja masuk ke resesi itu, sehingga antisipasi dalam menyusun target pertumbuhan juga harus mencerminkan kehati-hatian, tapi optimisme dan kredibilitas juga tetap harus kita jaga. Lakukan penajaman fokus program pemerintah pusat dan daerah dengan menyiapkan contingency plan, jika terjadi gejolak dan krisis,” tutur Joko Widodo kepada jajarannya.
Presiden RI Joko Widodo juga menambahkan, penyusunan kebijakan fiskal juga harus mendukung keberlanjutan transformasi ekonomi yang tengah dilakukan di Indonesia.
“Untuk postur makro fiskal dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal Tahun 2025, transformasi ekonomi harus yang telah kita jalani selama sepuluh tahun terakhir harus terus berlanjut, sehingga kebijakan fiskal harus mendukung keberlanjutan transformasi ekonomi,” tutupnya dalam sambutan SKP.
(lia puspitasari/mg-uik)