jurnalinspirasi.co.id – Luas wilayah Kabupaten Bogor 2.071,21 Km2, yang terdiri dari 40 kecamatan, namun hingga kini tidak memiliki pasar induk.
Alhasil, melimpahnya sayur mayur dan hasil pertanian yang ada di Kabupaten Bogor kerap kali dijual ke Pasar Induk Jakarta dan Pasar Induk TU Kota Bogor.
Melihat kondisi tersebut, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kabupaten Bogor bakal membuat pasar induk di lima titik.
Kepala Disperindag Kabupaten Bogor, Arif Rahman mengungkapkan, pascakebakaran di Pasar Leuwilang, Pemerintah Kabupaten Bogor bakal merevitalisasi Pasar Leuwilang menjadi pasar induk.
Konsep pasar induk nantinya tidak hanya Pasar Leuwilang, Pemerintah Kabupaten Bogor berencana bakal membentuk lima pasar induk di Kabupaten Bogor.
Pasar induk diantaranya berada di Bogor Barat yaitu Pasar Induk Leuwilang, Bogor Timur yakni Pasar Cileungsi, Bogor Selatan di Pasar Ciawi. Lalu, Bogor Tengah di Pasar Cibinong dan Bogor Utara di Pasar Parung.
“Tidak adanya pasar induk, akhirnya para petani menjual hasil pertaniannya ke Jakarta sehingga sangat pentingnya ada pasar Induk di setiap wilayah ,” ujar Arif yang juga mantan Kepala Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (Bappenda) Kabupaten Bogor, Senin (5/2/2024).
Arif mengaku alasan dibentuk pasar Induk tak lain untuk memutus pendistribusian sayur-mayur ke luar Kabupaten Bogor. Ketika ada pasar induk di setiap wilayah para petani bisa langsung menjual hasil pertaniannya ke pasar induk yang ada di wilayah.
“Selama ini Kabupaten Bogor belum memiliki pasar induk, percontohannya Pasar Leuwilang dulu. Setelah itu diharapkan setiap wilayah bakal memiliki pasar induk,” ujarnya.
Arif menambahkan untuk Pasar Laladon, saat ini masih terikat kontrak yang menyisakan sekitar satu tahun lagi.
Pasar Laladon terintergrasi dengan terminal dan berbatasan dengan Kota Bogor. Kedepan Pasar tersebut bisa menjadi pasar tematik atau tempat berjualan sparepart kendaraan atau yang lainnya. Hal tersebut merupakan tugasnya pihak PD Pasar Tohaga.
“Pihak PD Tohaga sudah berkomunikasi dengan pengelola nantinya apakah diambil alih atau diperpanjang. Belum tau seperti apa,” tukasnya.
(arip ekon)