Jurnal Inspirasi – Terima kasih, syukron barakallah, saya merasa senang dan terhormat diundang untuk menjadi narasumber webinar dalam forum kegiatan kajian Dinnulislam setelah menunaikan Sholat Subuh pagi ini, tepatnya Selasa 23 Januari 2024.
Adapun tema kajian, yang ditawarkan pengelola program “Leadership Experiental Learning”,(adinda Ahmad Alam SKPm,MSi), sebagaimana yang diSMS beliau, japri kepada saya adalah sbb:
Tema
“Memaksimalkan Kemampuan untuk Membangun Legacy di Dunia”
Poin Poin Penting Penyampaian :
● Sharing pengalaman yang mengesankan dalam perjalanan hidup
● Sharing tips mengoptimalkan kemampuan diri dalam menjalani tujuan hidup.
Berdasarkan Term of Reference (ToR) tersebut diatas, saya coba ringkas dengan topik materinya “Meraih Legacy Selama Perjalanan Hidupku”. Saya menyadari berbagai kemampuan yang saya miliki amatlah terbatas, baik dari sisi ketersediaan waktu, jam terbang “pengalaman”, dan daya ingatan masa lalu, yang mulai banyak lupa seiring usia. Oleh karena itu, saya hanya mampu membuat point-pointnya saja, yang saya anggap, insyaAllah mungkin berguna untuk menambah wawasan dan sikap kepemimpinan yang kita akan bangun.dan raih dalam waktu yang amat singkat ini dalam trainning ini.
Apa itu Legacy ?
Lagacy sering didefinisikan sebagai “warisan” atau peninggalan dari seseorang, baik yang masih hidup maupun yang sudah wafat. Orang awam akan.mengindentifikasi Legacy sebagai peninggalan dalam bentuk asset yang tampak (tangible assets) seperti kekayaan uang, rumah dan bangunan kantor, tanah dan property lainnya, kenderaan, mesin-mesin, benda kolektibel dsb. Namun dalam pengertian yang hakiki, legacy sesungguhnya tak terbatas tanngible assets, akan tetapi intangible asset yang bernilai tinggi seperti penemuan inovasi iptek dll.
Legacy mengandung 3 dimensi waktunya, yakni aktivitas belajar masa lalu, menjalaninya saat ini dan berbekal legacy untuk membangun.masa depan. Ada juga konsep ‘enterpreuner legacy, ada catatan perjalanan dari pencapaian atau ketangguhan kewirausahaan masa lalu
Bagaimana jalan Mengukir Legacy ?
Bagi seorang good enterprenuer, tanda sukses bukanlah keuntungan atau keunggulan bisnis semata dan kerja pemberdayaan sosial atau hasil kerja kemanusiaan dalam jangka pendek, melainkan bisa mewariskan sesuatu (a legacy) yang bertahan dalam waktu yang lama (long lasting.legacy), termasuk contohnya “wise leader” yang barang tentu sudah punya kesadaran instrinsik seperti apa mereka akan dikenang atas jasa dan karya kemanusiaannya setelah penemu atau penciptanya wafat.
Sebut saja misalnya yg menjadi contoh-contoh atau yang menjadi suritauladan (tokoh panutan), dari diantara ribuan bahkan jutaan pejuang dan pahlawan selaku tokoh panutan, diantaranya spt Prof. Hamka dengan karya buku-bukunya agama dan filsafat Islam yg berkualitas dan menjadi rujukan. Bpk Prof. BJ Habibie dgn karya teknologi pesawat terbang, teori keretakan “Mr. Cracked”. Ir.Sukarno.dan Dr Muhammad Hatta sebagai proklamator Indonesia Merdeka tgl 17 Agustus 1945, sedang tokoh ulama Bogor yg banyak warisanya (legacy) adalah alm KH Sholeh Iskandar ulama besar patriot dengan sejumlah karya kemanusiaan di bidang pendidikan, kesehatan, perbankan sysriah, pangan halal, perumahan rakyat modern, dan banyak tokoh panutan yg lain.
Legacy yang ditinggalkan seorang tokoh panutan yang telah wafat adalah semua kebaikan (kindness) yang bisa dirasakan bukan saja oleh keluarganya atau kerabatnya. Akan tetapi juga buat banyak orang lainnya. Dan legacy ini terus terukir dan dirangkai jauh sebelum seorang manusia meninggalkan dunia fana ini.
Menurut Rashan Dixon dalam Sugiarsono dkk (2021), dalam bukunya “Legacy and Wisdom”: Inspirasi Bisnis dan Nasihat Kepemimpinan dari Para Pebisnis Senior Panutan’, hasil wawancara mendalam kepada 10 tokoh pebisnis senior panutana Indonesia, disimpulkan ada 5 cara yang bisa dijalan seorang enterpreuner (atau socioenterprenuer) untuk mewujudkan enterprenuerial atau socioenterpreuner legacy yaitu sbb:
- Membangun relasi (relationship), banyak bersilaturrahmi, nilai dari hubungan baik dengan seseorang sahabat jauh melampaui keuntungan finansial. Ingat manfaat silaturrahmi 2 hal: panjang umur dan murah rezeki,
- Menjalankan aktivitas berdampak sosial (social impact), berinvestasi dalam menangani masalah sosial, lingkungan hidup dan pembangunan, bukan hanya berpotensi memberikan haeil (return) tetapi juga reputasi dan teladan baik,
- Mengembangkan kepemimpinan gagasan dan pemikiran (thought leadership). Langkah ini merupakan cara yang paling efektif untuk seseorang entreprenuer dalam menyampaikan visinya dengan kehidupan dunia nyata.
- Mewujudkan bisnis dan atau kerja pemberdayaan sosial (socioenterpreneur) dengan pertumbuhan jangka panjang (long-term growth), walaupun ditengah badai era distrupsi spt kasus Pandemi Covid 19, pesatnya perkembangan industri digital (ITC era), namun tetap “solvent”merupakan hal penting agar mampu bertahan bisnisnya, dan bertahan membayar gaji pegawai perusahaannya, dan
- Menjalankan proses suksesi (succession), kaderisasi seorang pebisnis atau socioenterprenuer dapat meninggalkan legacy, bukan saja mewariskan perusahaan atau bangunan kelembagaan dan organisasi sosial, akan tetapi juga menyiapkan “best talents” yang akan menjadi suksesor bagi keberlanjutan bisnis dan.atau usaha pemberdayaan sosial lainnya.
Berdasarkan penjelasan hal-hal tersebut diatas, maka ada sejumlah bentuk lagacy yang bisa kita wujudkan dalam kehidupan kita sehari-hari, baik berupa tangible assets maupun intangible assets.
Adapun ragam Legacy seorang wirausaha (interpreneur) adalah (1) perusahaan dan atau Yayasan sosial (NGO) yang tetap sehat dan terus bertahan dalam jangka panjang, walaupun para pendirinya (founding fathernya) sudah tiada, (2) Terbangunnya relasi dan jejaringan sosial, spt “Kahmi connection” saya thn 1986 sewaktu mendirikan Universitas Djuanda Bogor saya gunakan jaringan sosial tersebut, (3) Adanya reputasi dan citra yang baik, (4) Lahirnya “best talent” melalui trainning perkaderan, yang siap menjaga keberlanjutan usaha, dan (5) Diamalkannya Nilai-nilai inti, norma budaya dan filosofi usaha, harus dipahami dan dikhayati value system, norma, kaidah, etika dan moralitas oleh para pegawai atau para pemangku kepentingan (stake holders) lainnya..
Adapun fungsi Legacy adalah bentuk tanggungjawab untuk.meninggalkan “nama” yang baik, seperti.kata pepatah ..Legacy dalam.bentuk harta kekayaan juga merupakan tanggungjawab sosial dan merupakan peninggalan warisan generasi pendahulu agar dilestarikan oleh generasi penerusnya agar mereka pewarisnya punya bekal yang cukup untuk dapat hidup lebih baik.
Para “wise leader” barangtentu menyadari bahwa hidup yang tak berapa lama di dunia yang fana ini, maka ia harus bisa meninggalkan kebaikan yang akan dikenang, dirasakan, dibawa dan dinikmati sebagai bekal yang bisa.membantu kehidupan generasi selanjutnya.
Sistem Nilai Dinnulislam yang melahirkan Legacy
Adanya Legacy yang sukaes kita buat selama hidup di dunia, akibat adanya motivasi atas keyakinan beragama yaitu kita beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT yang berlandaskan firman-firman Allah SWT dalam Al Quranulkarim dan Assunah Rasulullah Muhammad SAW.
Sedemikian begitu banyaknya sistem nilai dan nilai inti (core value) yang ada di Al Quran dan Hadist nabi Muhammad SAW, diantaranya adalah sbb:
- Rukun iman (ada 6) dan Islam (ada 5) yang kita wajib percaya dan amalkan, praktekan dalam beribadah,
- Hakekat manusia, makhluk ciptaan Allah SWT, hakekat manusia sebagai hamba dan khalifah Allah, serta tujuan hidupnya mencari ridho Allah (mardhatillah), bekerja keras, cerdas dan ikhlas, serta hakekat waktu, dan demi waktu bahwa manusia itu merugi kecuali mereka yang berbuat amal kebajikan, saling menasenati dalam kesabaran (QS Al Asr)
- Hadist nabi, jika anak Adam (manusia) wafat, maka hilanglah (terputus) semuanya amal-perbuatan kebajikan dan pahalanya di dunia, kecuali untuk 3 perkara yaitu: 1.Harta yg diwariskan bermanfaat di di dunia, 2.Ilmu yang telah diajarkan membawa manfaat bagi kemanusiaan, dan 3. Anak yang sholeh yang selalu mendoakan kedua orangtuanya. Ketiga hal atau unsur itu akan mengalir pahalanya kepada kita selaku orangtua kandung yang beradavdialam kubur (barzah) atau hari akhirats kelak.
- Mengamalkan 7 (tujuh) macam amal ibadah Sunnah Harian Rasullullah Muhammad SAW, dll, yaitu sholat tahajut pada malam hari, sholat dhuha di pagi hari, puasa Senin dan Kamis, Baca Al Quranul.Karim.(Tadharus), bersedah dengan ikhlas karena Allah SWT, selalu dalam keadaan suci (berwuduk) dan berdoa.memohon ampunan kepada Allah SWT (istighfar).
Bagi saya AA pribadi, merupakan bentuk amalan. Dan inilah satu faktor utama (main factor) yang memotivasi saya berbuat kebajikan atas dasar imtaq untuk berupaya bisa mewariskan sesuatu assets (tangible.and intangible assets) dalam kehidupan dunia untuk bekal akhirats agar memperoleh tempat di Surga Jannatun-naim. Oleh karena itu berbuat kebajikan.di dunia, agar dikerjakan dengan penuh keikhlasan karena iman dan taqwa kepada Allah SWT, bukan mengharapkan pujian manusia (berbuat ria), nihil pahalanya akan nihil.
Apa Legacy yang telah diperbuat selana Hidupku, diantaranya alhamdulillah wasyukurillah, antara lain adalah sbb:
- Membangun Gedung Serba Guna Mahasiswa Islam (GSMI) dibawa naungan Yayasan Pengembangan Insancita (Yapic) Bogor, sejak thn 1986 selaku Ketua Panitia panitia pembangunan GSMI, dan sejak thn 1994-2016 sbg Pendiri dan Ketum Badan Pengurus Yapic,
- Ikut dalam Panitia Persiapan Pendirian Universitas Djuanda Bogor sbg Sekretaris Tim pada thn 1986-1987 memanfaat jejaringan “HMI dan Kahmi Connection’, dalam tempo tidak sampai setahun, UNIDA resmi berdiri tgl 21 Maret 1987. Sejak thn 1987 hingga tgl 8 Oktober 2024 nanti, insyaAllah saya menjadi Dosen tetap Yayasan PSPI (non PNS) dan pernah mendapat amanah memangku berbagai jabatan (Kabag Perencanaan Akademik, wadek, dekan, warek 1 dan 3, serta direktur Program Pascasarjana UNIDA)
- Aktif di sejumlah.Ormas Islam dan Ormas Profesi (kadinda, dekopinda dll), Badan usaha Koperasi, antara lain ormas ICMI sebagai Pendiri dan pernah mendapat amanah dgn berbagai jabatan pimpinan teras, dll.
- Mendirikan Yayasan Amal Sosial di kampung tempat kelahiran di Kabupaten Kuansing Riau, yayasannya bernama Yayasan Arsyada Cerenti Madani (ACM Foundation) sebagai Pendiri dan Ketua Dewan Pembina, pewakif tanah utk dikelola Yayasan ACM untuk kegiatan dakwah dan pendidikan serta pemberdayaan sosial kaum dhuafah. Arsyada singkatan dari Arsyad dan Daranah, itu nama ayah dan ibu kandungku yg telah wafat.
- Ketua RT o6 RW 01 Kp Wangun Atas Kel.SindangsariKota Bogor Timur, aktif melaksanakan pemberdayaan masyarakat, pernah mendapat penghargaan RT teladan “bersih” dari lingkungan RT kumuh, Sekarang siapa pun warga yg terpilih Ketua RT, saya diangkat sebagai penasrhatnys RT di lingkungan pemukiman saya.
- Aktif sebagai pembicara atau nara sumber Seminar diundang oleh Lembaga Pemerintah dan dari berrbagai Ormas, sehingga sering mendapat sertifikat penghargaan,
- Aktif di gerakan Koperasi (Dekopinda) Kabupaten Bogor sebagai Ketua Majelis Pakar, dan narasumber seminsr Koperasi. Pada thn 1988 pernah menditikan koperasi pegawai UNiDA dan 2 periode menjadi ketua Badan Pengurusnya. Saya pernsh 3 kali mendapat penghargaan pwngabdi Koperasi dari Bupati Bogor, Gubernur Jabar, Ketua Dekpinda thn 1994, 2007 dan 2021 dan
- Aktif sebagai konsultan, mendapat kontrak kerja dari Pemerintah dan perusahaan swasta, sering mendapat tugas sebagai Team Leader me ngerjakan proyek-proyek penyusunan dokumen perencanaan pembangunan nasional dan daerah spt Rentra, master plan, RPJMD, RTRW (tata ruang), pemberdayaan masyarakat perbatasan negara, komoditas unggulan, pola dan strategi investasi, dll. InsyaAllah berguna dan bermanfaat bagi kehidupan orang banyak (public) dan membantu pemerintah.
Sehingga profesiku kini selain.menjadi Dosen, juga sebagai Konsultan K/L negara, Pegiat dan Pengamat Sosial, serta belakangan ini suka menulis artikel dimuat di.medsos sebagai Kritikus Sosial.
Sekian dan terima kasih, barakallah, semoga bermanfaat
Wassalam
===✅✅✅
Penulis: Dr.Ir.H.Apendi Arsyad, M.Si
(Pendiri dan Dosen Universitas Djuanda Bogor, Pendiri dan Wasek Wankar ICMI Pusat merangkap Ketua Wanhat ICMI Orwil Khusus Bogor, Konsultan K/L negara, Pegiat dan Pengamat Sosial)