23.2 C
Bogor
Saturday, November 23, 2024

Buy now

spot_img

Jalan Rusak dan Kemacetan Exit Tol Gunungputri Masih Cuma Jadi Tontonan Pemangku Kebijakan

jurnalinspirasi – Macet, itulah kata yang sering dikeluarkan oleh pengguna jalan jika melewati jalur exit Tol Gunungputri yang persis berada di depan kantor Desa Gunungputri, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor. Kepala Desa Gunungputri Damanhuri mengaku sudah mengadukan hal tersebut kepada anggota dewan Provinsi Jabar yang katanya sudah disampaikan kepada Achmad Ru’yat yang langsung menyampaikan kepada Gubernur Jawa Barat.

“ Kemacetan yang ditimbulkan itu pasti ada sebabnya, selain kendaraan yang didominasi dengan kendaraan besar, kemacetan juga didominasi dengan adanya jalan rusak yang persis berada di depan PLN Citeureup,” ungkap A Heri sapaan akrabnya.

A Heri menyabut, dirinya bukan baru kali ini saja memberikan masukan kepada perintah tapi memang pada kenyataannya belum ada juga realisasi yang dilakukan. Bahkan, sekalipun untuk pengerjaan jalan yang rusak, sampai saat ini belum ada tindakan yang berarti. Tak jarang kecelakaan seringkali terjadi di jalur ini.

“ Saya hanya berharap kepada instansi terkait untuk sesegera mungkin merespons apa yang menjadi keluhan  masyarakat, jangan sampai menunggu makin parah bahkan makin banyak kecelakaan,” pintanya.

Lebih lanjut kepala desa yang pernah menyabet gelar Desa Terbaik Tingkat Nasional ini mengatakan, tonase mobil besar yang mendominasi itu harus dikaji kembali jam operasionalnya, mengingat Pemda Bogor baru membuat Perbup terkait jam operasional mobil tambang saja. Jalan rusak yang lumayan panjang membuat kendaraan melambat.

“ Kondisi macet saja sering kali terjadi kecelakaan, yang kadang terlindas mobil besar, ini harus dicarikan solusi. Walupun kecelakaan merupakan musibah, tapi minimal dengan adanya tindakan bisa meminimalisir tingkat kecelakaan. Jika perlu jalur ini dibesarkan seperti jalan raya Jonggol. Apalagi exit tol Gunungputri ini merupakan muka menuju Bogor Timur sudah seharunya menjadi perhatian pemerintah,” tandasnya.

Sementara, Aprilia (27) salah satu pengguna jalan mengatakan ngeri kalau lewat jalur ini, selain mobil yang besar-besar juga sering macet dan terjadi kecelakaan.

“ Berharapnya ada tindakan yang dilakukan oleh pemerintah, padahal kan sudah ada aturan untuk jam operasional mobil besarnya, tapi di Kabupaten Bogor ini seakan gak berlaku aturan tersebut, sangat menyayangan anggaran rakyat yang dipakai rapat tapi aturanya gak berani diterapkan,” kata Aprilia menyayangkan.

(nay nurain)

Related Articles

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles