Jurnalinspirasi – Kentang adalah salah satu bahan makanan yang paling sering digunakan dalam masakan karena kemudahan persiapannya. Salah satu olahan terkenal berbahan kentang, yakni kentang kering balado. Olahan kentang inilah yang menjadi bisnis rumahan yang digeluti Sri Imbaryanti (60), ibu rumah tangga warga Desa Cipayung Datar, Megamendung, Kabupaten Bogor.
” Kentang kering (Kentring) balado yang saya buat renyah, dengan tambahan rasa balado yang manis, agak pedas dan tajam enak dikonsumsi sebagai camilan, teman makan dengan nasi hangat maupun taburan olahan seperti opor ayam, rendang bahkan mie instan dan lain – lain, ” tuturnya, ditemui Jurnal Bogor, Senin (22/01/2024).
Bermula dari membantu ibundanya menerima pesanan dari rombongan jemaah yang akan berangkat haji, siapa sangka bisnis olahan kentang yang dinamai Kentring Balado ini kini sudah sampai ke berbagai negara selain Arab Saudi, sebagai bekal haji juga Jepang, Amerika bahkan ke Eropa seperti Inggris dan Belanda dibawa sebagai oleh – oleh teman – temannya untuk anaknya yang kuliah atau keluarga yang bermukim di negara – negara tersebut. Usaha ini disebutnya mampu memberikan tambahan penghasilan sebagai ibu rumah tangga.
Imbar bercerita resep membuat kentang kering balado didapatnya dari almarhumah ibu, yang sering menerima pesanan dari rombongan jemaah yang akan menunaikan ibadah haji. Setelah ibunda tiada Iapun mencoba melanjutkan dengan membuat untuk oleh – oleh yang dibawa di acara – acara komunitas alumni sekolah, responsnya positif, selanjutnya Ia memberanikan diri untuk menerima pesanan termasuk pada saat menghadapi Idul Fitri.
” Awalnya saya sering membantu Ibu yang menerima pesanan dari rombongan yang mau berangkat haji, oleh – oleh buat acara reuni lama – lama banyak pesanan terutama menjelang Idul Fitri, untuk dijual kembali oleh pemesan, ” ungkapnya.
Imbar mengatakan, tidak sulit membuat kentang kering balado, potong terlebih dahulu kentang menjadi irisan tipis, rendam dan cuci bersih. Masak kentang hingga agak kering, angkat dan tiriskan. Tumis kembali dengan bahan lain dan bumbu yang telah dihaluskan, seperti ebi, bawang putih, cabai merah dan gula lalu tambahkan daun jeruk,. Aduk rata sampai matang dan halus.
Ia menjelaskan kentang kering yang diproduksinya sama sekali tidak menggunakan pengawet atau campuran bahan yang membahayakan. Pengerjaan pun masih dilakukan secara tradisional (manual).
” Semua bahannya pilihan, segar dan tanpa pengawet. Agar renyah dan tercampur merata dengan bumbu, kuncinya ada pada ketepatan waktu mencampurkannya ke dalam tumisan bumbu, “ ujarnya.
Menurutnya, kentang yang ia buat bisa bertahan hingga dua bulan jika disimpain secara baik yakni dalam wadah tertutup dan kedap udara. Waktu paling banyak menerima pesanan dikatakan Imbar adalah pada saat musim haji dan hari – hari besar seperti Idul Fitri. Pada musim ini pesanan bisa mencapai hampir 100 Kg. Melihat tingginya peluang untuk mengembangkan usaha ini kini dirinya mulai berfikir untuk mempercantik packaging produknya.
“ Sudah mulai memikirkan packaging, agar terlihat lebih menarik dan cantik, “ tuturnya.
(wawan hermawanto)