Nanggung l Jurnal Bogor
Para pemilik warung kecil di Desa Nanggung, Kabupaten Bogor akhirnya menyatakan sikap mereka terhadap keberadaan minimarket yang baru beroperasi itu untuk segera ditutup.
Keberadaan minimarket di Desa Nanggung selain dikeluhkan pemilik warung kecil, juga muncul dari pedagang kelontongan yang jaraknya hanya hitungan meter dari minimarket itu.
Pedagang kelontong, Didih Suryadih mengakui setelah beroperasinya minimarket itu pendapatannya menurun drastis.
“Kami sangat setuju kalau minimarket itu ditutup,” kata Didih kepada Jurnal Bogor, Rabu (17/1/2024).
Sebelum minimarket buka, diakui Didih biasanya dari pagi hingga siang hari hasil jualannya itu, seminimnya kisaran 800 atau 500 ribu. Lain lagi kalau banyak pembeli, itu bisa mencapai omzet 2 hingga 3 juta. “Sekarang ini jarang sekali ada yang belanja. Dari pagi hingga jam 12 siang ini uang yang memperoleh 50 ribu saja tidak sampai,” kata Didih sembari membeberkan lembaran uang hasil dagangannya.
Didih juga menyebut tidak tahu dibukanya minimarket itu. “Jangankan selembaran izin lingkungan di kasih pemberitahuan pun tidak,” tandasnya.
Lebih jauh Didih yang sudah 13 tahun sebagai pedagang menerangkan, izin lingkungan bangunan minimarket itu hanya di wilayah RT 02 saja yang dinilai tidak berdampak secara ekonomi. Sedangkan para pemilik warung yang terdampak di lingkungan RT 01 tidak beritahukan sebelumnya bakal berdirinya minimarket itu.
“Sudah jelas terdampak, sebab jarak minimarket dengan warung itu bersebrangan jalan,” paparnya lagi.
Sementara pegawai di Pemerintahan Desa Nanggung H Deden Mulyawidanta mengungkapkan bahwa setelah satu bulan beroperasinya minimarket pihaknya mengakui banyaknya menampung aspirasi, baik pedagang maupun masyarakat.
“Banyak aspirasi masyarakat, termasuk perekrutan tenaga kerja di minimarket itu sebagian besar bukan warga lokal. Sangat disayangkan, para pekerja di minimarket itu sebagian besar dari luar,” ujarnya
“Apabila hadirnya minimarket di Desa Nanggung tidak memberikan dampak positif, kami setuju minimarket itu ditutup saja,” tandasnya.
(arip ekon)