Nanggung | Jurnal Bogor
Anggota DPRD Kabupaten Bogor Nurodin Jaro Peloy tengah berupaya keras memperjuangkan lembaga pendidikan Islam yaitu Madrasah Ibtidaiyah (MI), supaya fasilitas bangunan tempat belajar mengajar layak untuk siswa.
Wakil rakyat dari Dapil 5 ini, mengaku sering mendapatkan keluhan dari masyarakat, MI ini seakan dianaktirikan dan tidak ada perhatian. Dengan begitu MI agar lebih diprioritaskan dari rencana belanja hibah di Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor yang nilai nominalnya sebesar Rp 310 miliar lebih.
“Karena ketika kita melakukan rapat-rapat koordinasi antarinstansi di bawah itu selalu ada yang mengeluh bahwa MI ini seakan dianaktirikan, tidak ada perhatian kesannya,” katanya kepada Jurnal Bogor, Sabtu (18/11/2022).
Dia menekankan belanja hibah di Disdik yang jumlahnya sebesar Rp 310 miliar itu untuk dialokasikan lebih ke lembaga pendidikan agama salah satunya sekolah MI.
“Saya sangat menekankan dari rencana belanja hibah di Disdik Kabupaten Bogor yang nilai nominalnya Rp 310 miliar lebih, agar dialokasikan lebih besar kepada bantuan hibah untuk sekolah agama yaitu MI,” tegas Sekretaris DPC PKB Kabupaten Bogor.
Dia menjelaskan, hal ini sejalan dengan amanat Peraturan Daerah (Perda) tentang penyelenggaraan pendidikan dasar. Dimana dalam perda tersebut bahwa pendidikan dasar seperti PAUD, SD/MI dan SMP/ MTs wajib untuk didukung dan difasilitasi penyelenggaraannya oleh pemerintah daerah.
“Hal itu sejalan dengan amanat konstitusi dalam UUD 1945. Bahwa mencerdaskan kehidupan bangsa adalah menjadi kewajiban bagi sebuah negara Republik Indonesia,” jelasnya.
Belanja hibah ini yang dihibahkan, menjadi sebuah bangunan sarana prasarana. Seperti salah satunya bangunan MI di Banyuresmi Cigudeg yang kondisinya sempat rusak, dengan dialokasikan hibah Rp50 juta, hasilnya sangat luar biasa.
“Saya mengapresiasi kepada penerima hibah MI Nurul Huda yang telah sukses merealisasikan anggaran hibah sebesar Rp 50 Juta. Namun mendapatkan hasil yang maksimal dan memuaskan, dimana 2022 sempat viral MI tersebut sangat minim dari sarana dan prasarana,” bebernya.
Nurodin berharap kedepan MI mendapatkan hibah lebih banyak dari nilai Rp310 miliar ini bisa dilaksanakan.
“Disdik dimohon dengan sangat, perhatian terhadap MI. Yang memang secara mayoritas MI ini semangat prakarsa dari pada masyarakat. Mereka betul-betul mengumpulkan sumberdaya kemudian melakukan pembangunan fisik,” pungkasnya.
(andres)