jurnalinspirasi.co.id – Peristiwa longsornya Tembok Penahan Tanah (TPT) di area proyek underpass Stasiun Batutulis, di jalan Batutulis, Kelurahan Batutulis, Kecamatan Bogor Selatan, langsung ditangani oleh pihak kontraktor pelaksana PT Yasola Remaja.
Kontraktor pelaksana PT Yasapola Remaja, Dani Radite mengatakan, setelah terjadi longsor, ada beberapa penanganan yang dilakukan dengan gerak cepat (gercep).
Diantaranya, pemasangan terpal pada titik yang terjadi longsoran penuh. Melakukan koordinasi dengan pihak terkait (petugas Dishub, petugas Polantas, rekan kontraktor, konsultan beserta satker sudah di lokasi). Kemudian dilakukan pemasangan pagar pengaman.
“Kami langsung melakukan pengamanan dan bekerjasama dengan dinas serta instansi terkait seperti Dishub, PUPR dan pihak kepolisian,” ucap Dani, Jumat (17/11).
“Jumat malam ini rencananya akan melakukan mobilisasi pendatangan alat pancang dan materialnya. Itu dilakukan untuk menangani longsoran yang terjadi dan mengantisipasi terjadinya longsor susulan,” tambahnya.
Penanganan secara permanen, akan dikomunikasikan dengan sejumlah dinas instansi terkait.
“Nanti selanjutnya akan dilakukan penanganan bersamaan dengan sejumlah pihak terkait,” katanya.
Sedangkan, Direktur Utama (Dirut) Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor Rino Indira Gusniawan, Dirum Tirta Pakuan Kota Bogor H Rivelino Rizky dan Manager NRW Transmisi Distribusi Perumda Tirta Pakuan Nasrul Zahar, langsung melakukan langkah-langkah strategis penanganan relokasi pipa PVC 12″ yang terlepas.
“Pertama-tama ini pipa yang bocor untuk support ke wilayah Empang dan seterusnya. Kondisi pipa ini untuk mendorong ke wilayah Bogor Barat, Gunung Batu dan ke wilayah selanjutnya. Hari ini suplai air terhenti karena pipa 12″ copot,” ungkap Dirut Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor Rino Indira Gusniawan.
Rino memaparkan, agar aliran air berjalan kembali, pihaknya melaksanakan crossing pipa. Untuk dampak bocor Pipa ini adalah wilayah Pancasan, Pasir Jaya, Gunung Batu, Loji, Sindang Barang Jero dan sekitarnya. Saat ini wilayah itu tidak mendapatkan layanan air bersih Tirta Pakuan.
“Ada sekitar 30 ribu pelanggan disana terdampak. Kedua kami melihat kondisi di lapangan, memprediksi perbaikan pipa eksisting cukup lama. Karena total terputus, langkah awal kami harus buka sambungan baru. Karena perbaikan pipa eksisting, bisa dilakukan setelah turap selesai,” paparnya.
Rino menambahkan, karena proses itu memakan waktu cukup lama, saat ini dilakukan direlokasi dahulu pipa ke kanan supaya bisa diperbaiki yang kiri. “Pipa kami nanti melewati jalan Batutulis, sampai ke depan Istana Batutulis. Ini kalau permanen akan memakan waktu lama, kami pasang pipa diatas trotoar sementara. Sambil mempersiapkan tempat pipa, agar waktu perbaikan leluasa. Kami melaksanakan percepatan pengaliran air ke wilayah Bogor Barat,” tambahnya.
Rino menjelaskan, antisipasi kebutuhan air masyarakat, pihaknya siapkan mobil tangki untuk memenuhi permintaan air bagi warga yang terdampak. “Memang tidak mencukupi, tetapi itu karena pengiriman memerlukan waktu. Dari mulai pengambilan air, kemudian ke lokasi permintaan,” jelasnya.* Fredy Kristianto