Home News Sekda: Festival Ternak dan Ketangkasan Domba Bisa Dorong Wisata Daerah

Sekda: Festival Ternak dan Ketangkasan Domba Bisa Dorong Wisata Daerah

Sekda Burhanudin aktraktif dengan gerakan 'penca' saat menyaksikan Festival Ternak Domba-Kambing dan Seni Ketangkasan Domba Garut 2023 di area lapangan panahan Stadion Pakansari. (Foto: Tjahyadi Ermawan)

Cibinong | Jurnal Bogor
Pemerintah Kabupaten Bogor terinspirasi dengan Festival Ternak Domba-Kambing dan Seni Ketangkasan Domba Garut 2023 di area lapangan panahan Stadion Pakansari, Cibinong, Minggu (12/11/2023). Festival yang mengumpulkan para peternak di Jawa Barat itu dihadiri langsung oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, Teten Masduki. Festival ini disebut bisa mendorong wisata daerah dan bidang usaha lainnya, khususnya peternakan.

“Jadi multiplayer efek ya, menginspirasi kita bisa mix dengan UMKM dan menginspirasi usaha dalam arti luas seperti usaha pertanian, peternakan, perikanan, dan perkebunan. Ini bisa jadi wisata daerah, waktunya harus ditambah dan bisa jadi even wisata,” kata Sekretaris Daerah Pemkab Bogor, Burhanudin disela-sela menyaksikan adu ketangkasan domba Garut.

Selain itu, festival ini juga jadi wahana pelestarian adat budaya Sunda, dan domba lokal tidak kalah dengan dari luar. “Kalau domba Garut sudah terkenal ya, nah ada juga jeruk Garut yang mulai punah. Bikin even ini jadi kalender tahunan,” jelasnya.

Dijelaskan Sekda, Jawa Barat memiliki 27 kabupaten/kota dan jika 1 tahun dibuat kalender di 5 wilayah, maka sudah 5 kali festival dalam setahun. Upaya ini untuk memberikan semangat peternak.

“Jabar kan ada 5 wilayah, Bogor-Bogor, Sukabumi-Sukabumi, Cianjur-Depok, Priangan, Cirebon, Purwasuka, Bandung Selatan-Ciamis-Garut. Kalau daerah lain mah masih mencari-cari, kita tinggal optimalkan. Memang kalau di Bogor ini banyaknya komunitas peternak konsumsi,” ungkapnya.

Sementara festival yang mengumpulkan para peternak di Jawa Barat itu menurut Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, Teten Masduki, bagian dari upaya pemerintah menjaga stabilitas ekonomi masyarakat. Apalagi di dalamnya juga diikuti oleh para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang nantinya bisa berdampak terhadap hunian hotel, kuliner, dan tempat wisata.

Pihaknya berencana untuk mengadakan kegiatan serupa secara rutin, di wilayah Jawa Barat khususnya.

“Event seperti ini, seni tangkas dan kontes (domba) bisa dilakukan secara rutin, misalkan setahun berapa kali apalagi kalau ini jadi event bulanan itu bagus. Karena bukan saja menggairahkan parah peternak domba garut, tapi sekaligus meningkatkan ekonomi para pelaku UMKM,” ujar Teten.

Tak hanya itu, Teten menyebut festival tersebut juga sebagai ajang mempromosikan pariwisata daerah. Sehingga, hal itu juga menjadi kesempatan bagi pemerintah untuk melebarkan jaringan promosi kepada masyarakat.

“Ini menghidupkan pariwisata daerah. Kalau pariwisatanya jalan, banyak pengunjung yang datang ke sini. Apalagi jika di Jabodebek ini acaranya lebih atraktif maka masyarakat sekitaran jabodebek di akhir pekan ini bisa untuk nonton ini,” jelasnya.

Menurut Ketua Umum Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia (HPDKI) Yudi Guntara Noor, seni tangkas domba ini merupakan salah satu program unggulan HPDKI, dimana kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan plasma nutfah atau kebiasaan yang dilakukan secara turun temurun.

“Mudah-mudahan ini bergulir di setiap Kabupaten/Kota di Jawa Barat, karena ini domba yang asli Indonesia,” kata dia.

Sementara Ketua HPDKI Bogor Raya Diaz Yudha Saputra menyebutkan, festival diikuti sebanyak 139 pasang domba-kambing yang berasal dari berbagai daerah di Jawa Barat. Dia berharap peternak domba kambing se-Bogor Raya untuk terus membudidayakan agar selaras dengan program pemerintah dalam menunjang ketahanan pangan nasional.

Sedangkan Ketua Panitia Festival Ternak Domba-Kambing dan Ketangkasan Domba Fikri Alamsyah mengatakan, kegiatan tersebut merupakan rangkaian peringatan Hari Pahlawan. Bertajuk Peternak Pahlawan Bangsa, Fikri menilai festival ini adalah bagian dari pelestarian budaya asli Indonesia.

(asep S.sayyev)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version