Gunung Putri | Jurnal Bogor
Pemerintah Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW yang dihadiri oleh 400 kaum ibu pengajian desa. Kemeriahan Maulid Nabi Muhammad SAW tersebut dilaksanakan di aula Kantor Desa Ciangsana, Selasa (3/10/23).
Kepala Desa Ciangsana H.Udin Saputra, SH.MM mengatakan, pengajian ibu-ibu itu memang rutin dilakukan setiap bulan di Aula Desa Ciangsana. Kebetulan memasuki Maulid Nabi maka sekaligus melaksanakan kegiatan di aula tersebut.
” Alhamdulilah hari ini dihadiri oleh 400 ibu-ibu pengajian rutin se-Desa Ciangsana. Antusias ini sangat saya syukuri, karena kita sebagai pengikutnya memang sudah seharusnya untuk menghormati Nabi Muhammad SAW,” ungkap H. Udin sapaan akrabnya kepada Jurnal Bogor.
H. Udin menyebut, peringatan Maulid Nabi Muhammad ini kenapa diisi oleh kaum ibu, itu diinisiasi oleh Ketua PKK Desa Ciangsana. Selain bertujuan untuk saling menjalin ailaturahmi, ada makna tersendiri yang memang kita ambil dari kegiatan ini.
” Untuk pencerah kita datangkan dari Pengasuh Ponpes Ar-Royyan Kyai H. Guswan Sego. Dan semoga dalam isi ceramah tersebut bisa saling mengingatkan kita sesama muslim,” tandasnya.
Sementara Pengasuh Pondok Pesantren Ar-Royyan Kyai H.Guswan Sego memberikan pencerahan kepada kaum ibu, dan menceritakan tentang perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam memperjuangkan Islam.
” Sehingga sudah sepantasnya kita sebagai pengikutnya untuk selalu mengingat Baginda Rasulallah kita sebagai bentuk penghambaan kita kepada Allah SWT,” cetusnya.
Dan untuk adanya suara-suara sumbang, sambung Kyai H.Guswan Sego, terkait adanya kegiatan Maulid Nabi Muhammad sampai ada yang ngecrek di jalan, itu hanyalah kebencian mereka kepada kegiatan yang sudah dilakukan secara turun temurun ini.
” Seharusnya memang tidak ada yang perlu ngecrek di jalan, setiap ingin melakukan kegiatan keagamaan seperti ini. Jika saja, semua orang kaya di lingkungan dan semua warga mau berpartisipasi untuk kegiatan keagamaan pasti biaya itu cukup, dan tidak perlu ngecrek,” cetusnya.
” Inikan tidak, setiap kegiatan keagamaan orang kaya saja ketika dimintai hanya memberika puluhan ribu, itulah salah satu penyebab mereka yang kekurangan biaya harus ngecrek di jalan, saking cintanya kepada Baginda Nabi Muhammad mereka rela melakukan apapun,” tambahnya.
** Nay Nur’ain