Home News Diusir dari Gedung, Puluhan Santri At-Tauhid Pulosara Ngontrak Rumah

Diusir dari Gedung, Puluhan Santri At-Tauhid Pulosara Ngontrak Rumah

Klapanunggal | Jurnal Bogor
Puluhan santri pondok pesantren At -Tauhid Pulosara, terpaksa tidur berjubel di rumah kontrakan di RT 09 RW 05 Kp Bojong, Desa Bojong, Klapanunggal, Kabupaten Bogor.

Selain tidur berjubel, sebanyak 32 santri tersebut terkadang tidur diteras kontrakan dan sangat membutuh uluran tangan para dermawan.

“Ya butuh bantuan karena belum ada gedung. Selama ini anak didik saya tinggal dikontrakkan hanya 3 pintu saja sampai tidur diteras depan,” kata Kepala Yayasan Pesantren At -Tauhid, Ustad Gestanto kepada Jurnal Bogor, Senin (2/10/23).

Menurut Gestanto, anak didik yang rata-rata berusia dini terdiri dari santri putra dan putri itu, sudah mahir dalam berbahasa asing. Bahkan kesehariannya, berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris dan bahasa Arab.

“Keseharian anak-anak disini komunikasi pake bahasa Inggris, dan bahasa Arab. Selain itu tenaga pendidik juga ada dari luar (negara Yaman) ” tambahnya.

Dia mengaku, sebelumnya sudah pernah memiliki bangunan di kampung Palasari Desa mampir, Cileungsi, Kabupaten Bogor. Karena berdiri diatas tanah sengketa akhirnya terusir dari gedung awal dan keberadaannya kini mengontrak di daerah kampung Bojong RT 9 RW 05 Desa Bojong, Klapanunggal.

“Dulu ada gedungnya tapi karena berdiri diatas tanah sengketa kini beralih ke kontrakan 3 petak di daerah Bojong,” ungkap ustad Gestanto.

Sampai akhirnya, sambung Gustanto, yayasan pesantren yang dipimpinnya itu telah membawa semua santrinya yang terdiri dari santri putra dan putri sebanyak 32 orang. Sementara aktivitas belajar mengajar di mushola setempat.

“Akhirnya kita pindah ke daerah Bojong saya bawa semua santri sebanyak 32 santriwati dan santriawan,” bebernya.

Bahkan, lanjut ustad Gestanto, dirinya tidak pernah memungut iuran apapun terhadap santiawan-satriwati.

“Kita gak pungut biaya apapun karena banyak murid dari kalangan tidak mampu bahkan makan dan biaya kontrakan semua saya tanggung hasil dari dakwah,” bebernya.

Sementara salah satu donatur yang tidak mau disebutkan namanya mengaku telah menghibahkan tanah seluas 1.000 meter persegi di kampung Galur Desa Singasari, Jonggol, Kabupaten Bogor.

Akan tetapi untuk pembangunan ia meminta semua pihak agar turut membantu guna terlelisasi pembangunan pondok pesantren tersebut.

“Alhamdulillah saya telah hibahkan tanah seluas 1000 meter persegi akan tetapi masih butuh uluran tangan sebagai tabungan kitalah diakhirat nanti,” ungkapnya.

** Nay Nur’ain

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version