Leuwisadeng | Jurnal Bogor
Kondisi beberapa jenazah yang dibongkar dari makam keluarga di wilayah Desa Kalongsatu, Leuwisadeng, Kabupaten Bogor mengeluarkan wangi dan masih utuh. Hal itu disaksikan langsung oleh tokoh masyarakat setempat yang ikut dalam pembongkaran puluhan makam keluarga tersebut.
Sebelumnya disebutkan, ratusan makam di wilayah Desa Kalongsatu, dibongkar dan jenazahnya dipindahkan ke tempat pemakaman umum (TPU) setelah tanah di wilayah itu dibeli salah satu perusahaan BUMN.
“Ada yang mengeluarkan wangi dan masih utuh diantaranya Mariam, Suarma dan Nurjanah,” kata Ustad Tatang Sumantri saat dikunjungi di rumahnya, Rabu (6/9/2023).
Dia menjelaskan, salah satu almarhum Mariam yang sudah 35 tahun, pada semasa hidupnya merupakan guru ngaji dan merupakan orang baik.
“Bu Mariam kesehariannya guru ngaji, di mata masyarakat itu baik. Kurang lebih sudah 35 tahun. Kain kapan masih bersih, bahkan papanya itu masih utuh engga kena rayap,” katanya.
Bahkan kata dia, pada saat diangkatnya seperti mayat baru dimasukan, masih enak diangkatnya, tidak berat.
Sementara, Suarma merupakan orang biasa dalam kesehariannya merupakan pengembala kerbau dan pandai besi.
“Waktu dibuka langsung wangi, yang kerja aja kaget, semua kaget terharu akan keseharian dia. Padahal orang biasa, pengembala kerbau dan pandai besi juga sehari-harinya,” bebernya.
Jadi kata dia, sosok almarhum itu tiap ada orang selalu menyapa, bahkan amanat beliau jangan menyakiti orang tua.
“Yang saya kenal ahli ibadah sholat lima waktu itu engga pernah kelewat,” katanya
Menurut dia, kesehariannya ramah tamah, rajin sedekah dan tidak tanggung-tanggung, kalau yang lain misal Rp100 dia lebih, bahkan turun sama anak-anaknya itu, turun dari Pak Saban, bapaknya Pa Sanijan
“Kehidupannya biasa, untuk sodakoh engga tanggung, keliatan engga punya uang tapi kalau untuk sedekah selalu ada,” katanya.
Secara keseluruhan, sekitar ada 7 jenazah yang masih dalam satu keluarga kondisinya masih utuh dan mengeluarkan wangi melati.
Sementara pemindahan jasad tersebut melibatkan tokoh masyarakat setempat yang didampingi para ahli waris dan aparat desa. Bintara Pembina Desa (Babinsa) Desa Kalong Satu Pelda Zarnidi menjelaskan, pembongkaran makam di wilayah binaannya tersebut atas dasar kesepakatan antara ahli waris dan perusahaan BUMN.
** Andres