Cibinong | Jurnal Bogor
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Bogor, di bawah komando Dedi Aroza dan Wasto, mulai memanaskan mesin politik dengan cara mengumpulkan pengurus partai dari tingkat kecamatan hingga desa/kelurahan atau ranting.
“Pemilu 2024 kan semakin dekat, kita sudah harus melakukan langkah nyata. Nah yang kami lakukan Sabtu (26/08) mengumpulkan pengurus tingkat kecamatan hingga desa/keluruhan atau ranting untuk melaporkan hasil dari pembentukan koordinator RW/RT,” kata Ketua DPD PKS, Dedi Aroza, dalam keterangan tertulisnya kepada Jurnal Bogor, Senin (28/08).
Dedi mengingatkan, kepada semua pengurus dari mulai DPD, kecamatan dan ranting untuk tidak berleha-leha dan terbuai dengan hasil yang diperoleh pada Pemilu 2019 lalu. “Hasil Pemilu 2019 lalu menjadi tolak ukur, karena pada Pemilu 2024 ini kita menargetkan peningkatan jumlah kursi baik untuk DPRD Kabupaten Bogor, DPRD Provinsi Jawa Barat dan DPR – RI, makanya dari sekarang harus bekerja keras turun menyapa masyarakat,” tegas Anggota Komisi IV DPRD itu.
Dedi mengungkapkan, pembentukan koordinator di tingkat RT dam RW ini merupakan realisasi dari strategi partai untuk mendulang suara dengan basis Tempat Pemilihan Suara (TPS) sekaligus untuk memetakan wilayah sosialisasi yang akan dilakukan calon anggota legislatif di semua daerah pemilihan.
“Ini memang bukan tugas ringan, tapi kita yakin, ketika dilakukan bersama-sama artinya semua pengurus DPD, kecamatan, dan ranting ditambah para kader, dan calon anggota legislatif bergerak bersama turun kemasyarakat, target yang kita canangkan Insya Allah tercapai,” tegas Dedi.
Dedi mengakui, luasnya wilayah Kabupaten Bogor, dengan jumlah 15.528 TPS yang tersebar di 40 kecamatan, 435 desa dan kelurahan serta 3,8 juta lebih pemilih yang terdaftar merupakan tantangan.
Sinergi antara relawan calon anggota legislatif dan struktur, sambung Dedi, dalam melakukan pendekatan ke warga sangat penting, agar semua TPS ada saksi dari PKS. “Pokoknya jangan sampai ada satu TPS pun yang kosong dari saksi, makanya kita terapkan strategi pemenangan berbasis TPS,” tegas Dedi.
Sementara itu, saat disinggung program PKS Menyapa yang masih berlangsung, Dedi menegaskan, program perlu evaluasi agar tepat sasaran. “Semua program yang dijalankan perlu dilakukan evaluasi. Agar tercatat dan terarah tidak ada sumber daya yang tidak memberikan pengaruh terhadap elektoral,” ujar Dedi menutupi.
** Mochamad Yusuf