Oleh:
Dr.Ir H Apendi Arsyad. M.Si *)
jurnalinspirasi.co.id – Bismillahir Rahmanir Rahiem. Sampurasun…, rampes. Kebiasaanku setiap pagi hari, setelah sholat subuh, “wara-wiri” sekitar rumah untuk bebersih dan merapikan barang-barang yang tidak pada tempatnya dan kira-kira mengganggu estetika ruangan. Sambil berolah raga menggerak otot-otot tentunya.
Setelah agak capek kesani-kemari, kemudian duduk di kursi ruang kerja dan ruang perpustakaan pribadiku, dilanjutkan membaca koran terbaru, diantaranya Radar Bogor, Jurnal Bogor, Harian Umum (HU), surat kabar Kompas langgananku.
Pada pagi Rabu (23/6/2021) itu, kira-kira 2 tahun lalu, di HU Kompas pada halaman 16, paling belakang di ruang kolom Nama dan Peristiwa, tertulis dan terbaca olehku Ridwan Kamil: Rujak “Doa” Ibu, disertai pas foto Gubernur Jabar, kang Emil sedang tersenyum sambil mendekapkan kedua tangan ke badannya, sungguh menarik perhatianku. Selanjutnya aku pun terus membaca dan menyimak pesan moralnya.
Dengan melihat judul ada kata “ibu” saya semakin tertarik membacanya ruang “nama dan peristiwa” koran Kompas itu secara tuntas. Saya simak kata demi kata artikel apik tersebut yang tengah digambarkan dan dihayalkan oleh sosok pemimpin Jawa Barat itu: kang Ridwan Kamil.
Setelah beberapa saat membaca HU Kompas tersebut, tiba-tiba perasaan dan hatiku pun “bergetar” haru mengingat sosok almarhum ibu kandungku Hj Darana bin Djamin (berusia 106 thn) yang wafat pada hari Rabu pagi itu tgl 24/2-2021 beberapa tahun lalu.
Setelah selesai membaca artikel di koran, air mataku pun mengalir mengenang jasa ibuku selama ini. Ibulah yang melahirkan, merawat, membesarkan, mendidik dan mendoakan keselamatan anak kesayangannya, sehingga saya bisa menjadi begini, sudah “menjadi orang”, subhanallah, walhamdulillah wallahu akbar.
Untuk melepas rinduku kepada ibu kandungku saya pun menatap wajah sosok alm. Ibuku bersamaku, yang gambarnya terpajang di bingkai foto di dinding ruangan perpustakaan pribadiku di rumah Ciawi kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat.
Aku tatap wajah cantiknya almarhumah ibukandungku (omakku) yang tengah tersenyum di foto, berfose bersamaku, dengan penuh rasa haru dan rindu sambil membaca ulumul Quran surat Al Fatihah. Semoga arwah alm ibu Hj.Daranah binti Djamin berada di surge jannatunnaim-Nya Allah SWT. Amiin Ya Rabbul alaamin.
Mengapa (?) saya sampai meneteskan air mata dan haru membaca artikel itu tentang kang Emil sang Gubernur Jabar Juara itu? . Saya teringat akan nasehat-nasehat, petuah ibuku semasa hidupnya, dan tiba-tiba seketika muncul rasa rindu kepada almarhumah ibu kandungku, setelah membaca dan menyimak isi artikel apik kang Emil tersebut.
Artikel HU Kompas pada halaman Nama dan Peristiwa, judulnya sangat simpel: Rujak.”doa” Ibu (Rabu, 23/6-2021) luar biasa dan mantap betul (kreen and mantul), bpk Gubernur Jabar, kang Ridwan Kamil menceritakan “rujak dan pisang goreng” kiriman dan buatan ibundanya sendiri begitu nikmat, yang dibuat dengan rasa sayang ibu kepada anaknya.
Rasanya menyatu, itulah hakekat seorang pemimpin, yang dengan rasa kasih- sayang kepada warganya, bisa melahirkan rasa yang menyatu..”. Begitulah ungkapan perasaan Kang Emil yang tulus, mengingat kasih sayang ibunya, yang mendorong karier pengabdiannya di masyarakat.
Dalam artikel HU Kompas itu, perlu saya jelaskan…Kang Emil bercerita tentang ..” beberapa potong pisang goreng terenak yang dinikmatinya dalam satu perjalanan ke Jakarta. Perjalanan kala itu untuk menuntaskan hal yang menurutnya tidak ringan..”. Lebih lanjut kang Emil berucap..”.. Seumur-umur makan pisang goreng, itu adalah yang ternikmat. Kemudian “kang Emil bertanya kepada ajudannya tentang asal usul pisang itu di mobil. Santapan itu ternyata buatan ibunya…”.
Akhirnya kang Emil bertutur kata…”Pisang goreng itu hasil kebun kami. Ibu mengambil dari pohonnya sendiri lalu dimasak. Saat memasak, dia (ibu) mendoakan saya. Lewat doa itu hati saya menjadi jauh lebih tenang..”kata Emil.
Kang Emil mengakui peran ibunya..”Dalam agama saya, Islam, setiap ibu berdoa, dia menyelamatkan anaknya di dunia. Dan betul, semua nasihatnya saya ikuti dan saya selamat, ujar kang Emil..”
Saya begitu terkesan dengan tuturan kata bapak Gubernur Jabar/ kang Ridwan Kamil ini, seorang sosok pemimpin yang sangat mencintai ibundanya dalam makna sesungguhnya, kang Emil berakhlaq mulia dan dekat serta menyatu hati dan pikirannya untuk memajukan dan mensejahterakan rakyatnya. Ternyata energi positif yang muncul dalam karakter kepemimpinannya, salah satu diantaranya nasehat-nasehat, kasih sayang dan doa dari ibunya tercinta.
Saya pernah mendengar tentang Kang Emil yang sukses menjadi Wali Kota Bandung sebelum terpilih menjadi Gubernur Jabar. Beliau berhasil menata ruang publik Kota Bandung, yang menginspirasi dan menjadi rujukan para Bupati/Wali Kota daerah lain se Indonesia.
Kang Emil seorang sosok pemimpin yang memiliki basis keilmuan, humaniora yang kuat dan menjadi konsultan arsitektur-landscape profesional, yang berpengalaman, begitu banyak karya-karyanya, salah satu diantaranya Kawasan Alun-Alun Kota Bogor yang baru selesai dibangun.
Juga karya beliau Kang Emil yang spektakuler di Bandung adalah masjid Raya Al Jabbar yang berarsitek sungguh indah dan luas di areal bekas persawahan, kini menjadi embung besar pengendali banjir dan penjaga suply air bersih bagi kehidupan masyarakat sekitarnya, dan tepatnya pada Selasa tgl 23 Agustus 2023, saya bersama para aktivis gerakan Koperasi (Dekopinda) Kabupaten Bogor, berkunjung kesana. Kang Emil begitu piawai dalam menata ruang publik dan membuat gedung dengan berarsitektur unik, indah dan menawan sesuai kaidah-kaidah pembangunan berkelanjutan (sustainable development), yang menseimbangkan pertumbuhan ekonomi, merawat konservasi (ekologi) dan mewujudkan social equity (ecosocial) untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur.
Kita mengenal sosok Ridwan Kamil, keturunan ulama host di tataran Sunda telah berhasil membangun tata kota Bandung, yang dahulunya sering tampak kotor dan semberawut, tapi sekarang kondisinya tertanti rapi “go green park”, dan belakangan banyakbbermunculan para Bupati dan Walikota dari generasi baru (millenial era) belajar ke Bandung, bagaimana membangun tata kota yang indah dan nyaman, sehingga kini banyak kota-kota lain mengalami perubahan, restorasi ruang publik, taman-taman kota menjadi indah, cantik dan mempesona.
Salah satu contohnya bisa kita lihat di Kota Bogor dimana ruang publiknya sekarang tertata apik-hijau (green), rekreatif dan edukatif (green city), dibawa kepemimpinan muda yang visioner kang Bima Arya.
Saya semakin meyakini apa yang difirmankan Allah SWT dalam sejumlah ayat Al Quran bahwa setiap kita wajib mendengar, menyimak, mematuhi dan mengamalkan nasehat-nasehat orangtua kita keseharian untuk menjamin keselamatan hidup di dunia dan akhirat.
Berkata “ah” saja kita kepada ibu dan ayah kita, tidak boleh, itu sudah merupakan perbuatan terlarang (haram) dan berdosa, apalagi ada ungkapan kata kasar yang berlebihan dari itu, yang melukai perasaan ibu dan ayah kita.
Pola relasi anak dengan orangtua yang berakhlak baik dan mulia ini sudah banyak diatur (norma dan kaidahnya) dalam Al Quran dan Sunnahrasullulah Muhammad SAW, tinggal kita mempelajari, memahami, menghayati dan mau mengamalkannya bagaimana berperilaku mulia, seperti yang dipraktekan kang Emil bapak Gubernur Jabar, kita tersebut.
Ingat! Bangsa Indonesia hari ini sangat mendambakan lahirnya sosok atau figur para pemimpin nasional dan daerah yang berkualitas dan berakhlaq mulia (aklaqul karimah), bebas dari perbuatan jahat: korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) sebagai tuntutan gerakan reformasi, menjadi sirnalah di negeri ini, sehingga upaya keras para pemimpin untuk mencapai cita-cita nasional untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur tidaklah terlalu lama.
Kunci pokok capaian ini ada di tangan para pemimpin yang berakhlaq baik, yang mampu mengintegrasikan watak iman-taqwa (imtaq) kepada Allah SWT dan kompetensi berbasis ilmu
pengetahuan dan teknologi serta seni (ipteks).
Nasehat dari sosok seorang ibu adalah mutlak didengar dan dipatuhi serta diamalkan bersungguh-sungguh dalam hidup keseharian kita. Ingat pesan ibu, begitu bunyi salah satu iklan “pencegahan dan penanggulangan pandemi Covid 19” saat itu.
Rajin cuci dan bersihkan tangan, jaga jarak dan tidak berkerumun, memakai masker, makan sehat dan bergizi, kurangi berpergian serta melakukan vaksinasi.
Nasehat dan pesan ibu adalah perwujudan kasih sayangnya ibu yang tak pernah padam. Ingat juga ungkapan bahwa…”kasih-sayang ibu sepanjang jalan, sedang kasih anak sebatas mata memandang”, janganlah dipraktekan keseharian kita demikian, bisa “kualat dan durhaka”. Melainkan perbuatan yang terpuji dan bijak, adalah kita selalu bersikap …”kasih sayang anak juga sepanjang jalan kehidupannya” agar keselamatan hidup di dunia dan akhirat pun bisa tercapai.
Itulah pesan moral yang telah diungkapkan HU Kompas “nama dan peristiwa” yang membekas dalam ingatanku pagi itu. Rindu akan nasehat-nasehat Ibuku, yang takkan bisa lagi aku dengar lagi di dunia ini, seperti yang dicontohkan figur pemimpin kang Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat, yang amat berbahagia, selamat dan sukses bapak.
Alhamdulillah, Kamis tgl 24 Agustus 2023 yang lalu kang Ridwan Kamil Gubernur Jabar hadir di Bogor dalam acara pembukaan Bogorfest thn 2023 di GOR Pakansari Cibinong Kabupaten Bogor. Beliau kang Emil memberikan sambutan singkat, berpamitan untuk mengakhiri tugas sebagai Gubernur Jawa Barat, dan sekaligus beliau bagi-bagi hadiah buat rakyatnya, berupa pembagian hadiah uang, topi dan sepeda bagi mereka yang bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang “lucu dan lugu” misalnya soal mantan pacar, dan mereka yang terampil bernyanyi. Terakhir meminta berfoto selfi dengan Guberbur Sang Idolanya kang Emil.
Acara pembukaan Bogorfest 2023 tersebut sungguh, disambut meriah oleh warga Kabupaten Bogor yang hadir dari 40 kecamatan se Kabupaten Bogor. Tidak kurang ada lk 600 stand KUKM yang memasarkan aneka macam produk-produknya, dan ada pentas seni musiknya yang menghibur para pengunjung di arena Bogorfest tersebut.
Semoga Allah SWT menempatkan arwah ibu kita, yang sudah wafat di surga Jannatunnaim, dan ibu yang masih ada, selalu sehat walaffiat dengan penuh kenikmatan, keberkahan dan hidayahNya, Amiin YRA.
Syukron barakallah.
Wassalam
=====✅✅✅
*) Pendiri-Dosen/Assosiate Professsor pada prodi Agribisnis Universitas Djuanda Bogor, Konsultan K/L, Aktivis beberapa Ormas dan Pemerhati Sosial