Palu | Jurnal Bogor
Sebagai upaya meningkatkan kapasitas petani sawit agar mampu berdaya saing, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) kerjasama dengan Kementerian Pertanian melalui Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP) Ciawi Bogor menggelar Pelatihan Kepemimpinan dan Komunikasi, 25 – 29 Agustus 2023 di Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah.
Kali ini, pelatihan diikuti oleh petani sawit dari Kabupaten Morowali sebanyak 33 peserta yang merupakan hasil Rekomendasi Teknis dari Direktorat Jenderal Perkebunan.
Kepala Pusat Pelatihan Pertanian Mohammad Amin, mengatakan pelatihan manajemen dan komunikasi menjadi bagian terpenting untuk memberikan literasi pada kelompok – kelompok tani dalam rangka meningkatkan produktivitas usaha taninya aagar pertanian bisa tetap survive, berkelanjutan dan berdaya saing.
Kata Muhammad Amin, tantangan kelapa sawit nasional kedepan tidak hanya produktivitas tetapi juga jaminan ketersediaan benih – benih yang unggul berkualitas , kontinuitas yakni selalu tersedia bilamana dibutuhkan.
Menurutnya adanya inovasi sangat dibutuhkan untuk mensejajarkan produksi sawit rakyat dengan perusahaan. Inovasi dari sisi tekhnologi, benih berkualitas dan teknik budidaya. Dengan mengikuti pelatihan petani bisa mendapatkan informasi untuk bekal bersiap diri menghadapi berbagai tantangan dan persoalan kelapa sawit nasional.
“ Pelatihan ini bisa memberikan informasi, untuk mempersiapkan diri bagi usaha – usaha rakyat. Kita tahu ada tantangan Gap produksi antara petani dengan perusahaan oleh karena itu diperlukan inovasi, ada tekhnologinya. Tehnologinya terdiri dari benih berkualitas dan tehnik budidaya yang betul – betul kita kuasai . Karena tidak ada artinya kalo benihnya saja tapi tehnik budidayanya tidak kita kuasai, “ tuturnya, saat membuka pelatihan, Sabtu (26/8).
Untuk menghadapi berbagai tantangan tersebut dimulai dengan sumberdaya manusia. Dengan pelatihan ini adalah bagian dari peningkatan kapasitas dan kapabilitas SDM untuk menuju bagaimana peningkatan produktivitas terhadap kontiuitas.
Mengenai Sumberdaya manusia pertanian, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) meminta agar penguatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) pertanian ditingkatkan.
Mentan SYL berharap pertanian menjadi penopang utama bagi hadirnya solusi bangsa dan negara. “Bagaimana caranya produktivitas meningkat, sistem pengolahannya maju. Pertanian harus maju, mandiri, modern menggunakan riset, sains dan teknologi,” paparnya.
Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi mengatakan untuk mencapai tujuan pembangunan pertanian, upaya yang dilakukan adalah meningkatkan produktivitas, kuantitas dan kualitas produk pertanian.
** Regi/BBPMKP