31.5 C
Bogor
Sunday, November 24, 2024

Buy now

spot_img

Soal Sumbangan di SMPN 1 Jonggol, Ini Penjelasan Ketua Komite Sekolah

Jonggol | Jurnal Bogor

Soal adanya sumbangan untuk pembuatan masjid yang diduga memberatkan wali siswa di SMPN 1 Jonggol, Desa Sukamaju, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor ditepis oleh Ketua Komite H.Holil. Menurutnya, sumbangan untuk pembuatan masjid itu sifatnya bukan keharusan, adapun menentukan besaran nominal hanya untuk pemerataan saja. Jika tidak sebesar itu pun, komite tidak akan memaksakan.

“ Ini kan sifatnya sumbangan, bukan iuran apalagi pungutan, masjid yang ingin dibangun pun memang belum selesai. Saat rapat itu sudah kami sampaikan, bahwa masjid sekolah akan kita upayakan selesai tahun ini, jadi diharapkan ada kontribusi dan sumbangan dari orang tua siswa agar masjid itu cepat selesai,” ungkap H. Holil kepada Jurnal Bogor, Minggu (20/8/23).

“ Jadi masjid ini sudah mulai dibangun sejak tahun 2019, dan pembangunan sendiri terhenti saat pandemi Covid 19 kemarin. Sehingga, kami komite berencana ingin meneruskan kembali pembangunan masjid ini. Lalu kita kumpulkan lah wali siswa kelas 8 dan 9 untuk mencari solusi meneruskan pembangunan masjid ini,” tambahnya.

H. Holil menyebut, tidak ada unsur paksaan seperti keterangan wali siswa waktu itu, jika pun yang mengadu kepada media saat itu tidak ingin menyumbang untuk pembanguna masjid itu silahkan saja, karena ini sifatnya ibadah dan tidak bisa memaksakan seseorang untuk beribadah. Padahal, beberapa bangunan di sekolah seperti kantin dan panggung itu mutlak sumbangan dari orang tua siswa.

“ Jadi kalo berkata, sumbangan. Setiap tahunnya kita memang meminta sumbangan kepada orang tua siswa, untuk kenyamanan anak-anak kita sendiri di sekolah. Mengingat, SMPN 1 Jonggol ini merupakan sekolah pertama dan tertua di Kecamatan Jonggol. Saya sendiri merupakan alumni tahun 1987,” jelasnya.

Lebih lanjut H. Holil mengatakan, jika memang ada yang keberatan silahkan saja, tidak mau ikut sumbangan untuk pembangunan masjid pun dipersilahkan. Namun dirinya berpesan jangan mempengaruhi orang tua yang lain, yang ingin memberikan bantuan kepada pihak sekolah dan ingin menyumbangkan sedikit rezekinya untuk pembangunan masjid di sekolah ini.

“ Tidak ada unsur paksaan, apalagi diberikan batas waktu seperti yang sudah diberitakan. Kami meminta sumbangan, bukan melakukan pemerasan, jadi ngadunya jangan berlebihan, “ cetusnya.

H. Holil berharap, kepada siapapun orang tua yang merasa keberatan baiknya langsung menghadap kepadanya, jangan mengadu kepada siapapun karena itu tidak menjadi solusi apapun. Kita ini satu keluarga dalam lingkungan sekolah, adapun permasalahan yang memang menjadi keberatan atau pertanyaan, bisa langsung dikomunikasikan.

“ Saya tidak menutup diri kepada siapapun orang tua yang ingin berdiskusi, juga untuk orang tua yang memang tidak bisa untuk ikut berpartisipasi, langsung bicara saja. Saya sudah berupaya sedemikian rupa agar anak-anak kita nyaman saat melaksakan pembelajaran dan ibadah di sekolah juga bisa nyaman. Oleh karena itu mohon kerjasamanya dengan baik, dan berkomunikasilah dengan baik,” pungkasnya penuh harap.

** Nay Nur’ain

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles