Gunung Putri | Jurnal Bogor
Pemerintah Desa Bojong Nangka, Gunung Putri, Kabupaten Bogor merealisasikan anggaran Samisade (Satu Miliar Satu Desa) dengan betonisasi jalan dan drainase, Minggu (13/08/23).
Betonisasi jalan disambut baik oleh warga setempat yang sudah lama mengidam-idamkan jalan mulus dan bebas dari lubang.
Ketua tim pelaksana kegiatan pembangunan Desa Bojong Nangka, Sarip menyebut Samisade tahun 2023 ini diperuntukan untuk betonisasi jalan dan pembuatan saluran drainase sejumlah 5 titik.
“Untuk betonisasi jalan kami alokasikan di RW 17 dan RW 20, dengan volume P 400 x lebar 4 x tinggi 0,10 ,” terangnya.
Sedangkan untuk saluran drainase, sambung Sarip, ada 3 titik yang berbeda di Desa Bojong Nangka. Pertama di Dusun 1 dengan volume P 300x L 40 x 40, lokasi ke dua di RW 014 dengan volume P 300 x L 30 x T 30, dan di RW 09 dengan volume P 200 x L 40 x T 60.
“ Kegiatan ini dilakukan langsung oleh TPK dan masyarakat, tanpa melibatkan pihak ketiga. Kami berharap, setelah dibangunkan infrastruktur jalan ini, agar masyarakat juga bisa menjaga dan merawat hingga usianya bisa bertahan lama,” pungkasnya.
Sementara, salah satu warga RW 17 Umar merasa senang jalannya akan dibeton oleh Pemdes Bojong Nangka. Pasalnya, kondisi jalan yang sudah banyak lubang tersebut memang sudah seharusnya diperbaharui kembali.
“Jalan ini memang sudah sangat memprihatinkan, walaupun sebelumya memang sudah pernah dibeton tapi sudah butuh perawatan lagi. Gak tau kapan dulu pernah dibeton, yang pasti kondisi sekarang sudah rusak, dan saat saya mendengar jalur ini mau dibeton kami sangat senang, jalannya bisa mulus lagi,” ujarnya.
Dirinya berharap, kualitas beton yang dipakai agar tidak dibawah 200 K karena sangat berpengaruh dengan kondisi beton kedepannya. Menurutnya, memang jalur ini tidak sering dilewati oleh kendaraan besar, tapi aktif dilalui oleh kendaraan, baik roda dua maupun roda empat.
” Gak ada mobil besar, cuma ini jalan aktif dan pastinya, jika beton yang digelar kualitas rendah, sudah pasti akan mempengaruhi usia beton tersebut. Jika mengikuti aturan, jaminan mutu beton itukan 15 tahun ya, semoga saja beton yang digelar Pemdes ini bisa awet sampai 10 tahun,” harapnya
Sehingga, lanjut Umar, anggaran yang nantinya turun ke desa tak lagi hanya untuk infrastruktur, tapi bisa untuk kegiatan masyarakat jika infrastrukturnya sudah mulus semua.
” Ya, masa seumur-umur hanya bikin jalan beton terus, kapan mikirin masyarakatnya dong kalo gitu. Makanya, jika kualitasnya bagus, beton akan awet, dan anggaran berikutnya bisa untuk pemberdayaan masyarakat,” pungkasnya.
** Nay Nur’ain