Jonggol | Jurnal Bogor
Momentum Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Kurban jadi ajang para peternak lokal di Kabupaten Bogor untuk meningkatkan perekonomian. Namun karena tingkat produktivitas peternak di Bogor belum maksimal sehingga peternak Bogor belum bisa memberikan kontribusi besar dalam setiap momentum tersebut.
“Untuk tahun ini suplai terbesar masih dari luar Bogor yakni sapi dari Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur karena memang produksi sapi di sana jauh lebih besar dari wilayah lain,” kata Kepala UPT Puskeswan Jonggol, Thoif kepada Jurnal Bogor.
Menurutnya, kontribusi para peternak di Kabupaten Bogor dalam setiap momentum Idul Adha baru pada skala kecil yaitu ruang lingkup peternak itu berada dan belum pada skala besar untuk menyuplai kebutuhan hewan kurban di Kabupaten Bogor.
“Karena yang terjadi saat ini adalah sistem pasar dimana Bogor dan wilayah Jabotabek merupakan pasar utama dari peternak di seluruh Indonesia khususnya NTT dan NTB,” ujarnya.
Terkait peran dinas dan UPT dalam meningkatkan produktivitas hewan ternak, Thoif mengatakan, dalam hal tersebut, pihak dinas dan UPT hanya berperan dalam memberikan stimulan kepada para peternak. Stimulan tersebut berbentuk bantuan ternak sapi dan domba.
“Namun untuk tahun ini, stimulan hanya diberikan kepada peternak domba. Sementara untuk peternak sapi masih mengandalkan bantuan dari pusat,” ujarnya.
Thoif mengatakan, untuk meningkatkan produktivitas para peternak, UPT ke depan akan lebih fokus pada peningkatan reproduksi melalui proses inseminasi. Melalui program tersebut diharapkan jumlah produksi hewan ternak dapat lebih meningkat.
“Program ini kami laksanakan di beberapa wilayah dengan para peternak sapi agar produksi sapi ke depan dapat lebih meningkat. Kalau untuk domba sejauh ini produktivitas sudah cukup tinggi, khususnya untuk wilayah Jonggol, Cariu dan Tanjungsari,” tandasnya.
** Taufik / Nay