Cileungsi | Jurnal Bogor
Padatnya penduduk wilayah Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor berdampak kepada beberapa hal termasuk keberadaan sekolah negeri. Kekurangan sekolah negeri di CIleungsi menjadi pekerjaan yang serius untuk pemerintah. Pasalnya, tak jarang warga mengeluh karena anaknya tidak bisa bersekolah di sekolah negeri.
“Sekarang ini kami sedang mengusahakan di Cileungsi itu ada SMAN 3 Cileungsi. Untuk lahan sendiri sudah kita sediakan di Perumahan Grand Nusa Indah, dan untuk sekolah jauhnya akan dilakukan di SDN Mampir,” ungkap Camat Cileungsi Adhi Nugraha kepada Jurnal Bogor, Selasa (20/6/23).
Menurut Adhi Nugraha, walaupun sudah ada lahan dan lokasi kelas jauhnya, tapi sampai saat ini masih menunggu persetujuan dari Provinsi Jawa Barat, serta menunggu untuk pihak perumahan menyerahkan fasos fasumnya kepada Pemprov untuk nantinya bisa dibangun SMAN 3.
“Saya berharap Pemerintah Provinsi segera mengabulkan permohonan kami, apalagi animo masyarakat saat ini terhadap sekolah negeri sangat tinggi, mereka cenderung menginginkan anaknya bersekolah di sekolah negeri,” cetusnya.
Saking tingginya keinginan dari masyarakat, sambung Adhi, tak jarang ada oknum yang memanfaatkan situasi ini, dengan dalih bisa memasukan anaknya ke sekolah negeri. Sampai-sampai ada uang sogokan yang dikeluarkan padahal anaknya juga tak bisa masuk ke sekolah tersebut.
“Maka dari itu, kami berharap Pemerintah Provinsi segera untuk memberikan persetujuan untuk dibukannya SMAN 3 Cileungsi. Jika sudah ada persetujuan kami akan langsunng melakukan PPDB,” tandasnya.
“Saya berharap Tahun Ajaran 2024 mendatang SMAN 3 Cileungsi sudah bisa launching, sehingga semua warga Cileungsi khususnya bisa merasakan sekolah di sekolah negeri,” tambahnya.
Sementara, Muslimin (40) salah satu warga Cileungsi mengatakan, jika ada tambahan sekolah negeri dia sangat senang, mengingat kedua anaknya tidak bisa merasakan sekolah di sekolah negeri. Padahal jarak rumahnya ke SMAN 2 Cileungsi sangat dekat, tapi faktanya anaknya tidak masuk sistem zonasi.
“Pernah ditawarin sama orang, tapi harus mengeluarkan uang 10 juta rupiah. Lah saya uang dari mana, justeru mau memasukan anak ke sekolah negeri supaya bisa gratis gak bayar sumbangan, tapi ini malah suruh bayar,” imbuhnya.
Dirinya berharap apa yang menjadi rencana Camat Cileungi bisa disegerakan, sehingga yang menikmati sekolah negeri ini bisa merata, apalagi dengan sistem yang sangat membingungkan. “Semoga Tahun depan sudah ada SMAN 3 Cileungsi, saya doakan niat baik pak camat bisa dimudahkan oleh Allah SWT,” harapnya.
** Nay Nuráin