25.6 C
Bogor
Saturday, November 23, 2024

Buy now

spot_img

Fathoni Pesimis Pengusutan Pelaku Pembuang Limbah di Kali Cileungsi 

Klapanunggal | Jurnal Bogor 

Banyaknya ikan mati di sepanjang kali Cileungsi yang diduga berasal dari kali Jembatan Leuwikaret, Klapanunggal, Kabupaten Bogor, membuat anggota dewan asal Fraksi PKS Achmad Fathoni terjun langsung melihat kondisi di lapangan.

Dia merasa kesal dengan kembali terjadinya pencemaran di kali Cileungsi yang bisa dibilang sering terjadi berulang-ulang. Tindakan yang dilakukan pihak terkait tak lain selalu mengambil sampel dan setelah itu jejaknya menghilang begitu saja.

“Saya sebetulnya pesimis, jika tindakan selalu dilakukan oleh DLH setelah adanya kejadian, tapi efek jera yang diberikan tidak setimpal dengan dampak yang dialami oleh masyarakat akibat pencemaran lingkungan yang dilakukan oleh oknum pengusaha tersebut,” ungkap Fathoni kepada Jurnal Bogor, Senin (10/4).

Apalagi setelah ke lapangan, sambung Fathoni, yang parah terkena dampak ialah kolam ikan milik masyarakat. Berapa kerugian yang harus dirasakan olehnya, dan dengan kejadian ini kepada siapa mereka harus meminta ganti rugi akibat adanya pencemaran limbah ini.

“Kolam milik pak Dede yang terlihat sangat parah, keterangan tersebut dibenarkan oleh Sekdes Bantarjati dan Pemdes Lulut,” papar Fathoni sapaan akrabnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, jika pada awalnya dirinya ingin melihat sendiri kondisi di Jembatan Leuwikaret seperti apa, tapi ternyata pihak DLH pun kebetulan ingin ke lokasi untuk mengambil sampel air, yang juga di dampingi oleh Satgas dari provinsi dan kabupaten.

” Setelah meninjau bersama-sama, walaupun saat saya turun tidak terlalu terlihat dampaknya, dan ikan yang mati pun hanya beberapa. Tapi kejadian seperti ini harus ditelusuri secara serius, baik oleh DLH maupun oleh satgas yang sudah mendapatkan mandat untuk menjaga sungai,” cetusnya.

Maka dari itu, sambung dia, kedepannya bukan hanya sekedar sampel yang diambil tapi telusuri sumber si pembuang limbah yang tidak bertanggungjawab ini dari mana asalnya. Begitupun untuk para pengusaha, jika niatnya berusaha jangan sambil merusak lingkungan hanya karena ingin mendapatkan banyak keuntungan.

“Saya sudah berpesan kepada satgas untuk ikut menelusuri sumber limbah yang dibuang itu dari perusahaan mana. Walaupun sejauh ini saya pesimis jika penangan soal limbah ini bisa diselesaikan, karena hal seperti ini sudah terjadi berkali-kali, ” pungkasnya.

** Nay Nur’ain

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles