Home News Galang Dukungan, Taman Safari Bogor Ajak Cintai dan Lestarikan Lumba-lumba

Galang Dukungan, Taman Safari Bogor Ajak Cintai dan Lestarikan Lumba-lumba

dok TSI

Cisarua | Jurnal Inspirasi

Kampanye cinta satwa menjadi konsen utama Taman Safari Bogor untuk menjaga dan melestarikan satwa lumba-lumba. Beragam treatment dan perawatan dilakukan Taman Safari Bogor agar masyarakat menjadi semakin cinta dan turut menjaga kelestarian lumba-lumba.

“Kami sediakan spot khusus lumba-lumba di Taman Safari Bogor. Tidak hanya show, lumba-lumba ini juga dilatih kecerdasannya dengan beragam treatment,” ungkap General Manager (GM) Taman Safari Bogor, Emeraldo Parengkuan, Rabu (1/3/2023).

Lumba-lumba adalah mamalia laut yang sangat cerdas. Selain itu, sistem alamiah yang melengkapi tubuhnya sangat kompleks. Sehingga banyak teknologi yang terinspirasi dari lumba-lumba.

dok TSI

“Kami tidak henti-hentinya mengajak masyarakat untuk mencintai dan menjaga kelestarian lumba-lumba ini. Dengan mengunjungi Taman Safari Bogor, setidaknya masyarakat telah memberi dukungan untuk kelestarian mereka,” tandas Emeraldo.

Penasaran kan dengan atraksi dan gerak-gerik lumba-lumba, Sahabat Satwa bisa kunjungi Taman Safari Bogor dan intip jadwal shoe lumba-lumbanya DI SINI.

Sebagai informasi, Bulan Maret ini penting bagi lumba-lumba (Delphinus) karena diperingati sebagai Bulan Kesadaran Lumba-lumba atau Dophin Awareness Day. Di bulan inilah dijadikan momentum kampanye tahunan untuk menyebarkan kesadaran tentang penyelamatan satwa lumba-lumba. Lumba-lumba merupakan satwa dengan kecerdasan di atas rata-rata, mereka memiliki sejarah panjang bersahabat dengan manusia. 

Namun, sifat lumba-lumba yang ramah dan terlalu percaya kepada manusia menyebabkan satwa ini kerap diburu dan spesiesnya kini memasuki kepunahan. Data sejumlah penelitian menyebut, setiap tahun ribuan lumba-lumba dibunuh, baik untuk diambil dagingnya maupun lemaknya, yang dijual di pasar gelap.

Polusi air juga menjadi faktor lain yang menyebabkan penurunan jumlah lumba-lumba. Momentum itulah yang kemudian dijadikan inspirasi bagi sejumlah pegiat satwa dan peneliti di Dunia menghabiskan waktu di setiap Maret untuk memikirkan cara melestarikan lumba-lumba dan mencegah mereka menjadi sasaran kekejaman.

Sejarah Bulan Lumba-lumba

Tidak jelas kapan Maret menjadi bulan yang fokus pada kesadaran lumba-lumba, namun setidaknya selama 20 tahun, dunia telah merayakan Bulan Peduli Lumba-lumba dalam upaya melestarikan lumba-lumba secara global.

Dengan beberapa spesies lumba-lumba yang telah dinyatakan terancam punah, mendedikasikan satu bulan untuk melindungi mamalia laut ini sangatlah penting.

Catatan fosil lumba-lumba yang paling awal berasal dari periode Awal Zaman Miosen, berkisar antara 16,4 hingga 23,8 juta tahun yang lalu. Lumba-lumba, seperti yang kita kenal sekarang, telah ada sejak zaman Miosen.

Kenyataan yang menyedihkan adalah manusia telah mengeksploitasi lumba-lumba selama beberapa dekade. Sejak 1962, diperkirakan 50.000 hiu telah dibunuh sebagai bagian dari program pemusnahan hiu di Queensland. Mengingat bahwa lumba-lumba juga dapat terperangkap dalam perangkap ini, sungguh mengerikan memikirkan berapa banyak dari mereka yang mungkin telah mati.

Pada tahun 2006, sebuah laporan mengungkapkan bahwa tidak ada lumba-lumba yang tersisa di Sungai Yangtze di Tiongkok. Ini mengejutkan dunia tetapi, sayangnya, kejutan itu berumur pendek. Menurut film dokumenter “The Cove,” perburuan lumba-lumba di Taiji, Jepang mengejutkan, tetapi dunia segera melupakannya juga. (Honk/*)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version