Cileungsi | Jurnal Bogor
Sampah merupakan salah satu persoalan yang kerap menjadi polemik dalam setiap wilayah berkembang, termasuk di Bogor Timur. Pasalnya, kerap terjadi tarik ulur terkait penangan sampah tersebut. Dimana masing-masing pihak melempar tanggung jawab terkait penangan sampah, belum lagi rendahnya kesadaran masyarakat yang masih rendah dalam menjaga kebersihan lingkungan yang membuat keberadaan sampah liar semakin menumpuk.
Salah satunya dapat dilihat dipinggir Jalan Raya Narogong dimana tumpukan sampah semakin banyak dan tidak mendapat penanganan dari instansi terkait.
“Seharusnya masalah sampah menjadi tanggung jawab bersama walaupun ada instansi yang bertanggung jawab penuh terkait penangan sampah yakni di UPT Kebersihan. Namun, menjadi tidak etis jika persoalan sampah sepenuhnya diserahkan kepada UPT tanpa adanya upaya dari Pemerintah Desa atau Kecamatan berpartisipasi dalam mewujudkan lingkungan yang bersih,” kata Ketua Umum DPP Presidium Bogor Timur, Alhafiz Rana kepada Jurnal Bogor, Rabu (22/02/23).
Menurut dia, sinergi dalam penanganan sampah antara sesame instansi pemerintah menjadi sangat penting. Khususnya dalam hal penanganan sampah liar. Karena dengan adanya sinergi tersebut maka berbagai hal yang menjadi kendala dapat diselesaikan.
“Pihak desa yang memiliki wilayah dan pihak UPT yang memiliki armada dan petugas kebersihan. Kalau semua sinergi maka keberadaan sampah-sampah liar yang sangat mengganggu itu pasti dapat diselesaikan,” ujarnya.
Hafiz menegaskan, sejauh ini permasalahan sampah di Bogor Timur adalah jauhnya lokasi pembuangan yakni ke TPS Galuga. Hal itu membuat penanganan sampah menjadi kurang maksimal. Namun, jika nanti TPPAS Nambo sudah beroperasi, tentunya penanganan sampah di Bogor Timur dapat lebih baik.
“Inilah pentingnya komunikasi dan kordinasi dalam mempersiapkan program-program di Bogor Timur ke depan termasuk masalah sampah,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala UPT Kebersihan II Jonggol, Heri mengatakan jika pihaknya sudah sering melakukan pengangkutan sampah liar yang ada di pinggir jalan. Namun ia juga berharap adanya upaya dari pemerintah desa untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan melakukan antisipasi terhadap para pembuang sampah di tempat yang tidak semestinya.
“Kami juga berharap pemerintah desa dengan elemen di tingkat RT dan RW bersama-sama berpartisipasi untuk menjaga kebersihan lingkungan,” singkatnya.
** Taufik/ Nay