Home News Fatimah Azzahro Butuh Perhatian Pemkab Bogor

Fatimah Azzahro Butuh Perhatian Pemkab Bogor

Cileungsi | Jurnal Bogor

Fatimah Azzahro (16), warga Desa Dayeuh, Cileungsi, Kabupaten Bogor sampai saat ini masih terbaring menerima perawatan dari dokter RSUD Cileungsi. Sudah hampir dua minggu dirawat, kesehatan anak yatim piatu tersebut belum juga menunjukan perubahan.

Bahkan, Fatimah harus menjalani operasi untuk mengeluarkan cairan yang ada di paru-parunya. Dari hasil pemeriksaan dokter, Fatimah diklaim menderita penyakit pada bagian jantung, paru dan liver.

“Kata dokter penyakitnya itu, jantung, paru dan liver jadi sudah komplikasi. Bahkan harus dioperasi juga untuk mengeluarkan cairan di paru-parunya,” kata Ujang yang merupakan paman Fatimah.

Menurut Ujang, sebelum dioperasi, selama dirawat di RSUD Cileungsi, Fatimah harus melakukan terus transfusi darah dan perawatan intensif di ruang ICU. Namun, meski sudah hampir dua minggu dirawat, kesehatannya belum juga menunjukan perkembangan.

“Ya mudah-mudahan habis operasi kesehatannya bisa lebih baik. Karena selama transfusi darah dan dua minggu perawatan ini belum ada perubahan yang signifikan,” ujarnya.

Selain mengkhawatirkan kondisi keponakannya, Ujang juga was-was karena belum mendapat solusi terkait biaya perawatan dan operasi Fatimah selama dirawat di RSUD Cileungsi. Pasalnya, dua bulan sebelumnya, Fatimah juga sempat dirawat di RSUD Cileungsi selama satu minggu. 

“Sebelumnya kan pernah dirawat di RSUD Cileungsi juga hampir 10 hari. Tetapi waktu itu gak sampai operasi, jadi perawatan biasa. Itu pun kami tidak ada biaya dan harus menggunakan Jamkesda,” ujarnya.

Untuk saat ini, Ujang mengaku bingung memikirkan pembiayaan rumah sakit, karena kartu BPJS belum bisa digunakan lantaran baru dibuat dan belum aktif. Karena kalau mengandalkan keluarga, Fatimah sudah tidak memiliki keluarga lain yang dapat membantu.

“Saya sebagai pamannya juga tidak punya apa-apa, saudara hanya ada adik dan kakaknya Fatimah karena mereka memang sudah yatim piatu. Jadi benar-benar bingung. Apalagi kemarin pihak RSUD menyampaikan jika biaya selama masa perawatan sebelum operasi sudah habis Rp 13 juta,” tukasnya.

Ujang saat ini hanya bisa berharap adanya bantuan dari Pemerintah Desa Dayeuh atau Pemkab Bogor untuk membantu atau membebaskan biaya perawatan Fatimah selama di RSUD termasuk biaya operasi. Karena jika dibebankan kepada pihak keluarga, maka keluarga tidak akan mampu membayar semua biaya tersebut.

“Jangan kan untuk membayar biaya segitu banyak sampai puluhan juta. Untuk sehari-hari juga pas-pasan. Makanya saya sangat berharap adanya bantuan dari desa atau Pemkab Bogor,” tandasnya. \

** Taufik / Nay 

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version